Atletico Madrid

Intai Puncak, Atletico Madrid Mulai Bantai

Selama beberapa dekade La Liga sepertinya hanya berpusat pada dua klub raksasa Liga Spanyol: Real Madrid dan Barcelona. Rivalitas sepakbola dua klub ini bahkan menjadi duel yang paling banyak ditonton di dunia setelah final Liga Champions.

Namun, ada yang mulai menyusup dan menarik perhatian di pertarungan La Liga. Atletico Madrid mulai memperlihatkan ambisinya dan bahkan tak ragu untuk menunjukkannya ke publik. Baru-baru ini Atletico Madrid bahkan mampu mengalahkan Real Madrid dan membuat Los Blancos gagal menduduki puncak klasemen.

Atletico Madrid

Rival Abadi Real Madrid vs Barcelona 

Rivalitas La Liga antara Real Madrid dan Barcelona sudah terjadi sejak lama dan bahkan disebut-sebut sebagai salah satu laga sepakbola yang paling panas di dunia. Keduanya sama-sama menjadi simbol klub raksasa di kancah sepakbola Spanyol. Duel keduanya bahkan memiliki julukan tersendiri, yakni El Clasico.

Jika ditelusuri, ternyata rivalitas ini dimulai bahkan sebelum terjadinya perang sipil. Keduanya tidak berbasis di satu kota yang sama. Barcelona berada di wilayah otonom Spanyol yang memiliki politik, budaya, dan bahasa yang berbeda dari Spanyol, sedangkan Real Madrid justru melambangkan pemerintahan Spanyol sehingga dianggap pula sebagai klub elit.

Ketegangan di antara keduanya pun kian memuncak setelah perang sipil. Rezim Franco bahkan menggunakan sepakbola untuk memperkuat kekuasaan di Spanyol, sementara Barcelona justru selalu ingin merdeka dan menjadi negara sendiri. Oleh sebab itu, nuansa politis pun seolah tak lekang dari rivalitas klub Spanyol ini.

Duel El Clasico pertama adalah pada 1929, tetapi persaingan yang sengit baru makin terasa pada akhir 1940-an. Beberapa transfer pemain pun sempat membuat situasi memanas, seperti Luis Figo yang secara kontroversial berpindah dari Barcelona ke Real Madrid. 

Hingga Juni 2023, setidaknya ada 295 El Clasico yang digelar. Real Madrid meraih 108 kemenangan, sedangkan Barcelona 123 kemenangan. Sisanya, 64 pertandingan berakhir imbang. 

Jika ditelusuri lebih dalam, Real Madrid lebih banyak menang di La Liga dan Liga Champions. Sementara itu Barcelona lebih unggul pada gelaran Copa del Rey dan laga ekshibisi.

Babak Baru Atletico Madrid (H2)

Rivalitas sepakbola Spanyol memang masih cukup berkutat pada Real Madrid dan Barcelona. Namun, beberapa klub juga mulai bangkit untuk mencapai posisi puncak dan menggusur dua klub besar La Liga tersebut. Atletico Madrid adalah salah satunya. 

Klub yang juga merupakan rival satu kota Real Madrid ini sebenarnya sudah mengalami perubahan cukup signifikan selama sekitar satu dekade terakhir, terutama di era Diego Simeone. Jika dulu banyak pemain yang meninggalkan Atletico Madrid, kini justru banyak yang menyimpan harap untuk dapat bergabung dengan Los Colchoneros.

Sepanjang musim 2023/2024 ini saja misalnya. Sampai pekan ke-13 La Liga 2023/2024, Atletico Madrid selalu menang di kandang. Pada pertandingan menjamu Villarreal misalnya, meski sempat tertinggal oleh gol Gerard Moreno di pada menit ke-20, pada akhirnya Axel Witsel, Antoine Griezmann, dan dan Samuel Lino berhasil membalikkan keadaan dan berujung dengan kemenangan 3-1.

Kemenangan ini pun menandai delapan kemenangan kandang di seluruh musim ini: enam kali di La Liga dan dua kali di Liga Champions. Dalam kata lain, belum ada satu pun tim yang berhasil mencuri poin di markas Atletico Madrid.

Real Madrid termasuk klub yang harus tunduk di markas Los Colchoneros dengan skor 1-3. Los Blancos yang mengincar kemenangan di pertandingan tersebut untuk kembali ke puncak klasemen setelah tergeser oleh Barcelona dan Girona pun terpaksa harus menelan kekalahan dan harapan.

Potensi dan Rekam Jejak Atletico Madrid

Atletico Madrid sesungguhnya pun bukan tim yang dapat diremehkan. Klub ini memiliki deretan penghargaan sebagai bukti kualitas tim, antara lain sebagai berikut.

  • 11 Spanish Champion
  • 3 UEFA Super Cup 
  • 3 Europa League
  • 1 Cup Winner
  • 10 Spanish Cup
  • 2 Spanish Super Cup
  • 1 Intercontinental Cup

Keberadaan sang pelatih Diego Simeone juga menjadi kunci penting dalam masa depan dan potensi Atletico Madrid. Pelatih yang juga merupakan mantan pemain Argentina tersebut bahkan menepis rumor bahwa dirinya akan pindah dengan penandatanganan kontrak baru di Atletico Madrid. Simeone bakal tetap menjadi pelatih kepala sampai setidaknya 30 Juni 2027.

Penandatanganan ini pun cukup melegakan melihat perkembangan pesat Atletico Madrid selama ini bawah arahannya. Pasalnya, tidak sedikit klub-klub besar di Eropa yang juga mengincar Simeone dengan tangan dinginnya itu.

Bersama Simeone, Atletico Madrid berhasil memberi warna baru pada rivalitas sepakbola Spanyol dan memenangkan delapan trofi bergengsi, seperti dua gelar La Liga, satu titel Copa del Rey, dan dua trofi Liga Europa. Tak lupa, di bawah arahannya, Los Colchoneros juga berhasil masuk final Liga Champions.