Aturan UEFA

Aturan Keuangan UEFA Demi Keuangan Klub yang Berkelanjutan

Aturan UEFA terkait keuangan adalah hal yang sangat krusial bagi klub-klub yang bernaung di bawahnya. Adanya aturan ini dapat membantu menjaga stabilitas keuangan klub dalam sepakbola Eropa. Aturan ini juga mencegah klub mengalami kerugian keuangan yang berlebihan dan memastikan klub hidup di bawah batas keuangan yang masuk akal. 

Aturan keuangan yang diterapkan oleh UEFA juga dapat meminimalkan risiko kebangkrutan, mempromosikan persaingan yang sehat, mempertahankan integritas dalam kompetisi serta mendukung investasi yang berkelanjutan dalam pengembangan pemain dan infrastruktur klub. Mari kita bahas secara lengkap aturan keuangan klub sepakbola UEFA berikut ini!

Aturan UEFA

Apa Itu Financial Sustainability di UEFA?

Semua klub yang berada di dalam naungan UEFA, terikat dengan aturan keuangan yang disebut dengan financial sustainability atau sistem keuangan berkelanjutan. Sistem ini terus dikembangkan secara berkelanjutan dan menjadi salah satu proyek keuangan UEFA yang paling ambisius dan sukses.

Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2010 dengan nama Financial Fair Play, sistem ini terus berkembang. Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2023, saat Komite Eksekutif UEFA menyetujui rangkaian peraturan baru untuk mengatur sistem ini, yang terdiri dari Peraturan Perizinan Klub UEFA dan Peraturan Keberlanjutan Keuangan. Peraturan ini menggantikan Peraturan Perizinan Klub UEFA dan Keberlanjutan Keuangan (Edisi 2022 ).

Peraturan baru ini merupakan hasil dari kajian menyeluruh dan komprehensif yang mempertimbangkan pengalaman yang diperoleh selama beberapa tahun terakhir serta perubahan dalam industri sepak bola. Dalam menyusun peraturan tersebut, UEFA telah berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan di sepak bola Eropa, termasuk Asosiasi Nasional, Asosiasi Klub Eropa (ECA), Liga Eropa, FIFPro, suporter, Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan Dewan Eropa.

Perubahan dalam lanskap keuangan sejak tahun 2010, dampak pandemi global, dan fenomena globalisasi yang semakin besar menjadi pertimbangan utama dalam pembentukan peraturan baru ini. 

Aturan tentang Financial Sustainability di UEFA

Sistem keuangan ini memantau keuangan klub-klub di Eropa lewat 3 pilar utama yakni solvabilitas, stabilitas dan cost control atau pengendalian biaya. Simak selengkapnya berikut ini!

Solvabilitas

Peraturan mengenai ketiadaan tunggakan pembayaran bertujuan untuk melindungi kreditor, menjamin solvabilitas yang lebih baik, dan menjaga integritas persaingan. Pengawasan akan dilakukan setiap tiga bulan dan toleransi terhadap keterlambatan pembayaran akan dikurangi.

Pada tanggal 15 Juli, 15 Oktober, dan 15 Januari dalam musim lisensi, klub tidak diperbolehkan memiliki utang yang jatuh tempo kepada klub sepak bola lain, otoritas sosial/pajak, serta terkait dengan karyawan dan UEFA. Hal ini berlaku karena kewajiban yang timbul dari transfer harus dilunasi masing-masing pada tanggal 30 Juni, 30 September, dan 31 Desember.

Stabilitas

Pendapatan sepak bola adalah selisih antara pendapatan yang relevan dan pengeluaran yang relevan. Penerima lisensi dapat mengalami surplus atau defisit pendapatan sepak bola. Penerima lisensi mematuhi aturan pendapatan sepak bola jika selama periode pemantauannya (dihitung dalam tiga periode pelaporan):

  • Surplus pendapatan sepakbola secara agregat
  • Defisit pendapatan sepak bola agregat yang berada dalam deviasi yang dapat diterima.

Jika penerima lisensi memiliki defisit pendapatan sepak bola yang melebihi deviasi yang dapat diterima, maka penerima lisensi tidak mematuhi aturan pendapatan sepak bola.

Cost Control (Pengendalian Biaya)

Aturan ini mengharuskan klub-klub untuk tunduk pada pengendalian biaya skuad untuk pertama kalinya. Aturan pengendalian biaya membatasi pengeluaran untuk gaji pemain dan pelatih, transfer, dan biaya agen hingga 70% dari pendapatan klub. Penerapan bertahap akan meningkatkan persentase ini menjadi 90% pada tahun 2023/2024, 80% pada tahun 2024/2025, dan 70% mulai tahun 2025/2026.

Persyaratan ini memberikan hubungan langsung antara biaya skuad dan pendapatan untuk mendorong pengeluaran yang lebih terkait dengan kinerja. Penilaian akan dilakukan secara tepat waktu, dan pelanggaran akan dikenai sanksi finansial dan tindakan olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan penerapan aturan keuangan yang ketat, UEFA membawa klub-klub sepak bola Eropa menuju keberlanjutan finansial. Dengan fokus pada solvabilitas, stabilitas, dan pengendalian biaya, aturan ini menjaga integritas kompetisi dan melindungi klub-klub yang bernaung di bawah UEFA dari risiko keuangan berlebihan yang menyebabkan masalah serius termasuk kebangkrutan. 

Melalui pendekatan ini, UEFA memastikan bahwa klub-klub dapat beroperasi secara sehat, mempromosikan kompetisi yang adil, dan membangun masa depan yang berkelanjutan bagi sepakbola Eropa.

Itu dia berbagai hal penting seputar aturan keuangan klub sepakbola yang bernaung di bawah UEFA. Aturan ini penting diketahui, tidak hanya oleh klub tapi juga bagi seluruh penggemar. Jangan lupa cek berita terkini lainnya seputar liga-liga sepakbola dunia termasuk UEFA lewat update berkala di Uptheposh!