Sanksi UEFA

Klub Eropa Langgar Aturan, Ini Deretan Sanksi UEFA

Beberapa waktu ini, sejumlah klub Eropa dilaporkan melanggar aturan UEFA. Meski masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut, klub-klub tersebut terancam sanksi UEFA. Hal ini juga menimbulkan isu adanya kehilangan kendali terhadap kepatuhan aturan di dunia sepak bola Eropa.

Ingin tahu nama-nama klub yang melanggar aturan dan apa saja sanksinya? Mari simak pembahasan di bawah ini.

Sanksi UEFA

Klub yang Terkena Financial Fair Play

Ada 10 klub sepak bola Eropa yang diisukan melanggar aturan UEFA. Dilansir dari situs sport.detik.com, pelanggaran justru didominasi klub dengan keuangan sehat dan mempunyai pendukung besar. Dampaknya, klub-klub Eropa tersebut mendapatkan sanksi financial fair play.

Berikut ini daftar klub yang terkenal financial fair play

  1. Manchester United (MU) 

Saat bursa transfer musim panas tahun lalu, MU resmi diumumkan sebagai klub yang melanggar aturan UEFA. Klub ini dianggap melanggar aturan karena melaporkan defisit impas kecil atau kerugian mereka. Akibatnya, MU mendapatkan sanksi denda dari UEFA sekitar Rp5 miliar.

  1. Juventus

Atas pelanggaran financial fair play, Juventus harus menerima sanksi pengurangan 15 nilai di klasemen sementara pada musim 2022—2023. Selain itu, Juventus menerima sanksi tambahan karena dianggap menggelembungkan poin transfer pemain.

  1. Barcelona

Barcelona mendapatkan sanksi denda sebesar £428.000. Pasalnya, klub ini salah melaporkan “laba atas pelepasan aset tidak berwujud” di tahun 2022. Laporan tersebut bukan pemasukan relevan di bawah peraturan lama FFP.

  1. Malaga

Malaga CF pernah terkena sanksi klub sepak bola yang cukup berat karena melanggar aturan UEFA. Klub ini tidak diperbolehkan ikut Liga Eropa selama semusim. Sanksi tersebut diberikan atas dasar adanya gagal membayar gaji para pemain.

  1. AC Milan

Nama AC Milan sempat dicoret dari Liga Eropa 2019—2020 karena pelanggaran financial fair play. Menurut penuturan UEFA, AC Milan melanggar aturan sejak 2017. Meski Rossoneri sudah mengajukan banding pada pengadilan arbitrase olahraga, AC Milan tetap dinyatakan bersalah.

  1. Paris Saint-Germain

Paris Saint-Germain adalah klub populer asal Paris yang dituduh menggelembungkan keuntungan. Diduga kasus tersebut terjadi karena adanya kerja sama sponsor dari otoritas pariwisata Qatar. Akibatnya, Paris Saint-Germain harus membayar denda €60 juta atau setara Rp975,5 miliar.

3 Jenis Sanksi UEFA untuk Pelanggar

Sama seperti jenis olahraga lainnya, sepak bola pun memiliki aturan supaya permainan berjalan dengan baik. Apabila terjadi pelanggaran, beberapa sanksi harus diberikan oleh UEFA kepada klub sepak bola. Berikut ini tiga jenis sanksi yang akan didapatkan klub Eropa jika melanggar aturan.

Peringatan Resmi

Peringatan resmi adalah bentuk sanksi ringan yang diberikan UEFA kepada pelanggar aturan. Peringatan tersebut juga bisa sebagai langkah awal dalam proses penegakan hukum. Biasanya, UEFA memberikan peringatan melalui surat resmi berisi jenis pelanggaran dan konsekuensi apabila tidak ada perbaikan dari klub.

Denda

Denda merupakan sanksi dalam bentuk uang yang jumlahnya bervariasi. Sanksi ini diberikan jika klub sepak bola terbukti melanggar financial fair play, perilaku suporter, dan administrasi. Biasanya, UEFA memberikan tempo tertentu kepada klub untuk melunasi denda.

Beberapa klub yang pernah mendapatkan sanksi denda cukup besar, antara lain Paris Saint-Germain, AS Roma, dan Inter Milan. Ada pula klub dengan pelanggaran ringan, tetapi dikenai denda €2.000.000—4.000.000 juta. 

Dilarang Tampil di Liga Eropa

Sanksi ini diberikan ketika klub terbukti melakukan pelanggaran serius terhadap aturan UEFA. Klub tidak hanya dilarang mengikuti Liga Eropa, tetapi juga kompetisi lain di bawah naungan UEFA. 

Tahun lalu misalnya, UEFA melarang Juventus untuk berlaga di Europa Conference League pada musim 2023/2024. Saat itu, Juventus dituduh memalsukan laporan keuangan dan nominal transfer. Atas tuduhan tersebut, Juventus resmi diumumkan melanggar financial fair play.

Larangan tampil di kompetisi sepak bola juga diberikan kepada Manchester City. Selama dua musim, klub raksasa Liga Primer Inggris ini dilarang mengikuti laga antar-klub Benua Biru. Dengan adanya larangan tersebut, Manchester City pun terancam tidak dapat berlaga di Liga Champions Eropa.

Sanksi larangan berlaga dikeluarkan oleh UEFA karena Manchester City terbukti bersalah atas pelanggaran financial fair play. Bentuk pelanggarannya saat itu adalah memperbesar pendapatan dari sponsor. Pendapatan tertera dalam laporan keuangan yang dikirimkan kepada UEFA.

Itulah pembahasan singkat seputar sanksi UEFA yang diberikan untuk klub-klub sepak bola jika melanggar aturan. Selain klub besar dan ternama, beberapa tim sepak bola kecil juga pernah mendapatkan hukuman dari UEFA. Contohnya, klub Besiktas dicabut lisensinya oleh tim UEFA. Akibatnya, tim tersebut tidak dapat bertanding selama satu musim di Liga Eropa dan Champions. Selain itu, ada Levski Sofia dari Bulgaria yang membayar denda €200 ribu. 

Belajar dari klub-klub tersebut, klub-klub sepak bola di Eropa mulai melakukan perhitungan keuangan secara cermat. Tujuannya supaya klub tidak terkena sanksi financial fair play maupun lainnya dari UEFA.