Ballon D'Or

Ini 2 Penghargaan Terbaru dari Ballon D’Or dan UEFA

Dalam sebuah kompetisi, penghargaan merupakan bentuk apresiasi tertinggi selain gelar juara yang diraih. Hal inilah yang menjadi latar belakang diselenggarakannya Ballon D’Or, sebuah ajang penghargaan bergengsi dan terbaik bagi insan sepak bola di Eropa atau bahkan dunia.

Ballon D'Or

Mengenal Ballon D’Or

Ballon D’Or awalnya diadakan sebagai ajang apresiasi yang diselenggarakan oleh France Football, sebuah media sepak bola dari Perancis, untuk para pemain terbaik Eropa menurut mereka. Nominasi pemain terbaik dan juaranya ditentukan oleh jurnalis sepak bola terkemuka Eropa melalui jajak pendapat.

Penghargaan Ballon D’Or sendiri pertama kali diselenggarakan pada tahun 1956 dan kehadirannya senantiasa ditunggu oleh para penikmat bola. Pada edisi perdananya, ajang penghargaan ini memberi apresiasi tertinggi kepada Stanley Matthews yang merupakan pemain dari klub Blackpool Inggris.

Dari tahun 1956 hingga 1994, nominator dan pemenang award ini diwajibkan berkewarganegaraan Eropa dan bermain di klub Eropa. Namun, sejak tahun 1995, Ballon D’Or mengadakan perubahan besar-besaran. Sejak tahun tersebut, panitia memperbolehkan non kewarganegaraan Eropa untuk menjadi nominator atau bahkan pemenang selama mereka bermain di klub Eropa.

Di tahun yang sama, bintang AC Milan George Weah dari Liberia berhasil menjadi meraih gelar pemain sepak bola terbaik. Hal ini membuat George Weah menjadi pemain non Eropa pertama yang mendapatkan penghargaan dari ajang bergengsi di Eropa tersebut. Pada tahun 2007, penyelenggara Ballon D’Or kembali mengeluarkan kebijakan baru.

Sejak tahun tersebut, nominator serta pemenang Ballon D’Or bisa berasal dari mana saja tidak peduli apa kewarganegaraan mereka dan di klub apa mereka bermain secara profesional. Kebijakan ini tentu saja membuat D’Or menjadi ajang penghargaan pemain bola terbaik dunia. 

Meskipun begitu, FIFA sendiri masih memiliki penghargaan khusus dari mereka untuk pemain terbaik dunia yang juga banyak ditunggu oleh penikmat bola. Dalam perjalanannya, FIFA juga pernah bekerja sama dengan ajang ini untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik tahun 2010 – 2015.

Sebagai informasi, dalam 15 tahun terakhir sejak tahun 2007, pemenang dan nominator pemain terbaik Ballon D’Or didominasi oleh dua bintang sepak bola dunia yang banyak diakui orang, yaitu Lionell Messi dan Cristiano Ronaldo.

Penghargaan Individu Terbaru dari UEFA dan Ballon D’Or

Setelah beberapa kali gebrakan dan kebijakan, pada edisi 2003 – 2004 D’Or menggandeng UEFA (Uni Eropa Football Association) atau Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa untuk memunculkan dua penghargaan terbaru. Tujuannya adalah, supaya semua lini sepak bola—tidak hanya pemain sepak bola pria—ikut merasakan apresiasi tertinggi terhadap pekerjaan mereka.

Pengumuman tentang adanya kategori penghargaan UEFA baru bersama D’Or tersebut disampaikan pada awal tahun 2023. Pada pengumuman tersebut, UEFA bersama dengan Groupe Amaury selaku penyelenggara sekaligus pemilik media France Football menyebutkan bahwa pada tahun 2004 akan muncul dua kategori penghargaan baru.

Dua penghargaan tersebut tentu saja akan melengkapi delapan penghargaan Ballon D’Or lain, seperti pemain sepak bola pria terbaik, kiper terbaik, striker terbaik, klub sepak bola pria terbaik, klub sepak bola wanita terbaik, dan Socrates Award untuk organisasi ataupun individu yang terlibat dengan kegiatan amal serta kemanusiaan. 

Adapun dua penghargaan terbaru Ballon D’Or yang bekerja sama dengan UEFA adalah pelatih sepak bola pria terbaik dan pelatih sepak bola wanita terbaik. Diakui atau tidak, peran pelatih pada baik buruknya performa pemain di lapangan cukup besar. Bisa dibilang, mereka punya peran penting dan strategis.

Tanpa adanya pelatih yang mumpuni, sebuah tim belum tentu bisa melalui pertandingan dan menghadirkan permainan terbaik mereka. Hal inilah yang menjadi dasar munculnya apresiasi dan penghargaan terhadap kedua lini tersebut. Terlebih lagi, sejak sepak bola dikenal, peran pelatih bukan sesuatu yang bisa diabaikan.

Baik pelatih pria ataupun wanita sama-sama punya peran besar terhadap keberhasilan suatu tim. Selain alasan yang telah disebutkan sebelumnya, keputusan mengeluarkan penghargaan untuk pelatih sepak bola pria dan wanita ini terinspirasi dari FIFA yang mengeluarkan penghargaan serupa.

Melalui The Best Awards, Fifa memberikan penghargaan kepada pelatih Timnas Argentina pria Lionel Scaloni dan manajer klub wanita asal Inggris, Sarina Wiegman. Keduanya merupakan pemenang terbaru kategori tersebut dan sampai artikel ini dibuat, masih mempertahankan gelar mereka.

Secara resmi, kedua penghargaan terhadap pelatih sepak bola pria dan pelatih sepak bola wanita terbaik akan diberikan pada pagelaran Ballon D’Or tahun 2024. 

Pelatih Sepak Bola Pria Terbaik

Kategori pelatih sepak bola pria terbaik diharapkan dapat menjadi apresiasi tertinggi dari Ballon D’Or untuk orang-orang yang selama ini ada di balik layar. Harapannya, mereka bisa lebih bersemangat dalam mendedikasikan keterampilan serta pengetahuan saat melatih tim yang sedang dibina.

Penghargaan untuk pelatih sepak bola pria terbaik ini juga diharapkan dapat menstimulasi munculnya bibit-bibit pelatih berkualitas untuk memajukan ajang olahraga dunia. Terlebih lagi, biasanya, para pelatih mumpuni yang selama ini ada merupakan mantan pemain bola yang memutuskan untuk pensiun.

Penghargaan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesejahteraan pelatih sepak bola pria, terutama mereka yang masih sering dianggap sebelah mata. Diakui atau tidak, masih banyak petinggi klub atau pemerintah yang mengabaikan hak materi pelatih. Ke depannya, baik UEFA maupun Ballon D’Or menginginkan, semua pihak “kembali” menghargai profesi ini dan menganggap bahwa pelatih adalah inti dari sebuah tim.

Pelatih Sepak Bola Wanita Terbaik

Hal serupa juga diharapkan terjadi pada pelatih sepak bola wanita terbaik. Dibanding tim pria, tim sepak bola wanita sampai saat ini masih berusaha mendapat tempat terbaik di mata para penikmat bola. Jangankan pelatih, para pemainnya pun masih kerap mendapat pandangan negatif mengingat stigma tentang pemain bola yang identik dengan pria.

Dengan adanya penghargaan untuk pelatih sepak bola wanita, baik UEFA maupun D’Or berharap bahwa pandangan orang terhadap sepak bola untuk wanita bukanlah hal yang aneh. Terlebih lagi, di era digital seperti saat ini, setiap orang berhak menjadi apa pun yang mereka inginkan selama bisa memberikan kemampuan terbaik yang dimiliki.

Dari kerja sama UEFA dan Groupe Amaury soal dua kategori terbaru ini, bisa kita simpulkan bahwa sepak bola merupakan olahraga yang dicintai banyak orang. Di banyak negara, olahraga ini bahkan dianggap pemersatu bangsa. Ke depannya, bukan tidak mungkin akan muncul banyak kategori lain yang tidak kalah prestisius.

Kategori tersebut juga pasti diharapkan dapat memberi kontribusi besar terhadap kemajuan penyelenggaraan sepak bola, terutama di negara-negara dengan potensi bola yang besar. Semoga di masa mendatang, akan ada lebih banyak lagi organisasi yang digandeng Groupe Amaury untuk menyelenggarakan Ballon D’Or.