Pertandingan Serie A

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan dalam Pertandingan Serie A

Pertandingan Serie A adalah kompetisi sepak bola tertinggi di Italia yang diikuti oleh 20 klub profesional. Liga ini merupakan salah satu liga sepak bola terpopuler dan terkuat di dunia, yang menampilkan pemain-pemain bintang dari berbagai negara, serta klub-klub bersejarah seperti Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan AS Roma.

Dalam menyelenggarakan kompetisi yang berkualitas, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memiliki tanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para pemain, ofisial, staf, serta penonton yang terlibat. Oleh karena itu, mereka menetapkan kebijakan kesehatan dan keselamatan.

Pertandingan Serie A

Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan di Pertandingan Serie A

Dalam menentukan kebijakan dan keselamatan pada pertandingan Liga Italia, pihak yang berwenang juga mengacu pada pedoman dan rekomendasi dari FIFA, UEFA, dan otoritas kesehatan nasional serta internasional. Beberapa kebijakan tersebut antara lain: 

1. Persyaratan Medis

Persyaratan medis adalah aturan yang harus dipenuhi oleh tim dan penyelenggara terkait dengan kesehatan dan keselamatan para pemain dan ofisial. Persyaratan medis meliputi hal-hal berikut:

  • Mempunyai dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, memberi perawatan medis, dan melaporkan kondisi kesehatan para pemain dan ofisial kepada FIGC dan Liga Serie A.
  • Memiliki fisioterapis yang bertanggung jawab untuk memberikan perawatan fisik dan rehabilitasi kepada para pemain dan ofisial yang mengalami cedera atau gangguan fisik.
  • Wajib memiliki peralatan P3K yang memadai dan sesuai dengan aturan dari FIGC dan Liga Serie A, termasuk obat-obatan, alat bantu pernapasan, defibrillator, dan alat pelindung diri.
  • Stadion pertandingan Serie A harus memiliki ambulans yang siap beroperasi dan dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai dan sesuai dengan standar FIGC dan Liga Serie A, termasuk dokter, perawat, dan paramedis.
  • Stadion juga harus memiliki ruang gawat darurat yang terpisah dari ruang ganti dan ruang media, lengkap dengan peralatan medis yang memadai, termasuk tempat tidur, kursi roda, dan brankar.
  • Setiap stadion juga harus memiliki jalur evakuasi yang jelas dan mudah diakses oleh ambulans dan petugas medis, serta koordinasi yang baik dengan rumah sakit terdekat.

2. Protokol COVID-19

Kebijakan lainnya berkaitan dengan protokol COVID-19. Aturan ini berhubungan dengan pencegahan dan penanganan COVID-19 yang meliputi hal-hal berikut: 

  • Setiap pemain dan ofisial harus melakukan tes PCR baik sebelum maupun sesudah pertandingan. Hasil tes harus dilaporkan kepada FIGC, Liga Serie A, serta otoritas kesehatan setempat.
  • Pemain dan ofisial yang positif COVID-19 harus menjalani isolasi mandiri selama 10 hari, dan harus mendapatkan hasil tes negatif dua kali berturut-turut sebelum kembali beraktivitas.
  • Pihak yang kontak erat dengan seseorang yang positif COVID-19 harus menjalani karantina mandiri selama 10 hari, dan harus mendapatkan hasil tes negatif sebelum kembali beraktivitas.
  • Wajib menerima vaksinasi COVID-19 sesuai dengan jadwal dan jenis vaksin yang ditentukan oleh otoritas kesehatan nasional dan internasional, serta melaporkan status vaksinasi mereka kepada FIGC dan Liga Serie A.
  • Harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
  • Setiap stadion wajib menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, penyemprotan desinfektan, pengukuran suhu, dan pengecekan status vaksinasi atau hasil tes bagi para penonton.

3. Standar Keselamatan

Pertandingan Serie A juga memiliki kebijakan keselamatan yang berhubungan dengan keselamatan para pemain, ofisial, staf, para penonton, stadion, dan fasilitas pendukung. Kebijakan ini meliputi hal-hal berikut: 

  • Stadion harus memiliki kualitas rumput yang baik dan sesuai dengan standar FIGC dan Liga Serie A. Ini termasuk tinggi, kepadatan, warna, dan kelembaban rumput, serta tidak ada lubang, batu, atau benda asing lainnya yang dapat membahayakan para pemain.
  • Stadion harus memiliki pencahayaan yang cukup, termasuk intensitas, sudut, dan distribusi cahaya, serta tidak ada silau, bayangan, atau gangguan visual lainnya yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.
  • Lapangan harus memiliki pengamanan yang memadai, termasuk pagar, jaring, kamera, dan petugas keamanan, serta tidak ada akses yang tidak sah, pelemparan benda, atau tindakan kekerasan lainnya yang dapat membahayakan para pemain, ofisial, staf, dan penonton.
  • Stadion harus memiliki kapasitas penonton yang sesuai dengan standar FIGC dan Liga Serie A, termasuk jumlah, lokasi, dan jarak kursi, serta tidak ada overbooking dan penjualan tiket ilegal.

4. Prosedur penilaian dan pengendalian risiko cedera

Terakhir, kebijakan prosedur penilaian dan pengendalian risiko cedera. Dalam hal ini, setiap pertandingan Liga Italia menerapkan kartu kuning dan merah yang dapat memberi sanksi kepada pemain yang melakukan pelanggaran berat atau berulang. 

Selain itu, Serie A juga berusaha untuk mengurangi risiko cedera yang dapat dialami oleh pemain akibat kontak fisik, pelanggaran, atau kecelakaan. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan sistem VAR (Video Assistant Referee) yang dapat membantu wasit mengambil keputusan yang tepat dan adil.

Tak ketinggalan, aturan mengenai pergantian pemain pada setiap tim hingga lima kali untuk setiap pertandingan. Kebijakan ini diambil sebagai tindakan antisipasi terhadap pemain yang cedera atau kelelahan.

Demikian tadi kebijakan terkait kesehatan dan keselamatan dalam pertandingan Serie A. Tentunya, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan integritas kompetisi, serta mencegah dampak negatif bagi kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.