Kebijakan UEFA

Nih Kebijakan Terbaru UEFA tentang Transfer Pemain

Transfer pemain merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh klub untuk memperbaiki performa tim. Pada kompetisi sepakbola di Eropa, proses transfer pemain dilakukan dua kali dalam satu tahun yakni pada jendela transfer musim dingin (Desember hingga Februari) dan jendela transfer musim panas (Juni-September). 

Untuk mengatur seluruh proses transfer berjalan dengan tertib, Asosiasi Sepakbola Eropa atau Union of European Football Associations (UEFA) memiliki regulasi yang menjadi panduan bagi semua klub yang berkompetisi di Eropa. Aturan tersebut dikenal sebagai Financial Sustainability and Club Licensing Regulations (FSCLR).

Kebijakan UEFA

Mengenal aturan baru UEFA, FSCLR

Dulu, UEFA mengatur regulasi keuangan termasuk aturan transfer pemain di dalam Financial Fair Play (FFP). Namun, sejak Juni 2022 FSCLR resmi diterapkan. UEFA menilai aturan FFP sudah tak lagi relevan terutama merujuk pada keadaan ekonomi klub selepas pandemi Covid-19. 

Salah satu perbedaan antara FFP dan FSCLR adalah batas pengeluaran yang diizinkan. Dalam regulasi FFP, klub hanya bisa menghabiskan dana sebanyak 5 juta Euro lebih banyak dari yang mereka peroleh dalam penilaian selama tiga tahun. Batas tersebut bisa bertambah menjadi 30 juta Euro jika ditanggung oleh pemilik klub atau pihak terkait.

Sementara dalam FSCLR, klub bisa membelanjakan 90 persen dari pendapatan mereka pada musim 2023/24, kemudian turun menjadi 80 persen pada musim 2024/25. Setelah itu, jumlah persentase belanja akan turun lagu menjadi 70 persen saja di musim berikutnya.

Dengan adanya penerapan aturan baru ini, UEFA berharap klub-klub di Eropa bisa mencapai keseimbangan finansial. Pengeluaran yang meliputi gaji, biaya transfer, hingga komisi agen bisa lebih terkontrol. 

Rincian Pendapatan dan Pengeluaran Klub

Sebelum masuk ke aturan mengenai transfer pemain, kamu wajib mengetahui apa saja komponen biaya yang masuk dalam pendapatan klub. Pendapatan ini akan berpengaruh pada besar belanja yang dilakukan klub. Artinya, bila mendapat pemasukan besar, maka klub berpeluang membeli pemain yang lebih mahal.

Berdasarkan aturan FSCLR, beberapa komponen yang masuk dalam pendapatan klub antara lain pemasukan dari pertandingan, sponsor dan iklan, hak siar, kegiatan komersial, subsidi UEFA dan hadiah kompetisi, keuntungan dari penjualan pemain, penjualan aset klub, dan devisa. 

Sementara itu, yang akan menjadi komponen pengeluaran bagi klub antara lain tunjangan karyawan dan pemain, biaya operasional klub, biaya pembelian pemain, hingga pembayaran dividen ke pemegang saham. 

Persyaratan untuk Transfer Pemain Permanen

Ketika ingin melakukan transfer pemain secara permanen, berikut syarat yang harus dipenuhi oleh klub-klub yang berkompetisi di Eropa. 

  1. Perolehan pemain harus dituliskan dalam laporan keuangan ketika proses transfer berhasil dilakukan. Ini berarti harus ada perjanjian yang mengikat secara hukum antara kedua klub yang terlibat. 
  2. Pelepasan pemain harus dituliskan dalam laporan keuangan agar diketahui bahwa pemain tertentu telah dialihkan ke klub baru.
  3. Biaya transfer pemain dapat dikapitalisasi sebagai aset tidak berwujud. Untuk tujuan keuangan, harga tercatat seorang pemain tidak boleh dinilai kembali meskipun manajemen klub penjual beranggapan bahwa nilai pasar sang pemain lebih tinggi daripada nilai tercatat. 
  4. Amortisasi biaya transfer pemain harus dilakukan saat transfer berhasil. 
  5. Untuk setiap transfer pemain individu, durasi kontrak awal pemain dapat dilakukan hingga maksimal 5 tahun. Jika jangka waktu kontrak pemain dengan klub diperpanjang, maka harga transfer ditambah biaya negosiasi kontrak tambahan (misalnya biaya agen/perantara) dapat diamortisasi selama sisa jangka waktu kontrak awal. Amortisasi juga bisa dilakukan selama perpanjangan masa kontrak pemain, sampai dengan maksimal 5 tahun sejak tanggal perpanjangan kontrak.
  6. Nilai kapitalisasi setiap pemain harus ditinjau penurunan nilainya setiap tahun oleh manajemen pemohon lisensi. Nilai nominal pemain harus ditinjau bola pemain tersebut tidak bisa bermain lagi untuk klub. Misalnya jika ia mengalami cedera yang mengancam kariernya atau secara permanen tidak dapat bermain sepak bola profesional. 
  7. Jika dua klub melakukan saling transfer dua atau lebih pemain, pemohon lisensi harus menilai apakah transfer yang dilakukan telah sesuai aturan. 
  8. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan pemain harus dihitung setelah dikurangi jumlah uang yang dibayarkan. 

Persyaratan untuk Transfer Pemain Pinjaman

Selain melakukan transfer pemain secara permanen, sebuah klub juga memiliki opsi untuk melakukan transfer sementara. Biasanya pemain yang ditransfer untuk sementara waktu disebut sebagai pemain pinjaman. Berikut syarat yang harus dipenuhi klub ketika hendak melakukan transfer pemain sementara. 

  1. Biaya pinjaman yang diterima/dibayar harus dilaporkan sebagai pendapatan/beban transfer pemain.
  2. Bila terjadi peminjaman pemain dari klub pemberi pinjaman ke klub baru tanpa kewajiban/pilihan untuk membeli, maka :
  • Biaya pinjaman yang diterima oleh klub pemberi pinjaman, harus diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu pinjaman. Klub pemberi pinjaman harus mengalokasikan biaya aset tersebut sebagai biaya amortisasi selama periode kontrak pemain.
  • Biaya pinjaman yang dibayarkan oleh klub baru, harus diakui sebagai beban selama periode perjanjian pinjaman. Jika gaji pemain diambil alih oleh klub baru, maka harus diakui sebagai beban tunjangan karyawan selama masa pinjaman pemain.
  1. Bila terjadi peminjaman pemain dari klub pemberi pinjaman ke klub baru dengan kewajiban membeli tanpa syarat, maka: 
  • Pinjaman tersebut harus dicerminkan oleh klub pemberi pinjaman sebagai transfer permanen. Penerimaan pinjaman dan transfer permanen di masa depan harus diakui sejak dimulainya perjanjian pinjaman.
  • Biaya pinjaman dapat diatribusikan secara langsung dan transfer permanen di masa depan untuk klub baru harus diakui oleh klub baru sesuai dengan persyaratan akuisisi permanen.
  1. Jika terjadi peminjaman pemain dari klub pemberi pinjaman ke klub baru dengan opsi pembelian, maka:
  • Ketika opsi dilaksanakan oleh klub baru, setiap sisa biaya pinjaman dan biaya transfer permanen di masa depan harus diakui oleh klub baru sesuai syarat untuk akuisisi pemain secara permanen. 
  1. Peminjaman pemain dari klub pemberi pinjaman ke klub baru dengan kewajiban membeli dengan syarat:
  • Jika kondisi dianggap hampir pasti, pendaftaran pemain harus diakui oleh kedua klub sebagai transfer permanen sejak dimulainya perjanjian pinjaman.
  • Jika kondisi pada awal perjanjian dinilai belum cukup pasti untuk transfer permanen, pendaftaran pemain harus dianggap sebagai pinjaman. Setelah kondisi yang diinginkan terpenuhi, maka transfer permanen dapat dilakukan. 

Persyaratan Agar Pemain Bisa Berkompetisi

Agar setiap pemain dalam tim, baik yang baru maupun yang sudah ada, bisa berkompetisi , maka klub-klub di Liga Eropa harus melakukan beberapa langkah yaitu: 

  • Setiap klub harus mendaftarkan pemain di sistem UEFA dalam tenggat waktu yang diminta. 
  • Setiap pemain yang mengikuti kompetisi harus memiliki surat izin registrasi pemain yang dikeluarkan oleh asosiasi di negara asalnya atau paspor atau kartu identitas yang masih berlaku.  Wasit atau delegasi pertandingan UEFA dapat memeriksa paspor/kartu identitas pemain yang tercantum pada lembar pertandingan.
  • Semua pemain harus menjalani pemeriksaan kesehatan sejauh yang ditentukan oleh Peraturan Medis UEFA.
  • Klub menanggung konsekuensi hukum jika menurunkan pemain yang tidak tercantum dalam daftar A atau B, atau yang tidak memenuhi syarat untuk bermain.

Demikianlah kebijakan terbaru UEFA tentang transfer pemain. Diharapkan kamu sebagai penggemar sepakbola mendapatkan wawasan baru yang lebih mendalam.