Ligue 1

Langkah Nyata Klub Ligue 1 Prancis Mengurangi Carbon Footprint

Pertandingan sepakbola Ligue 1 sudah lama menjadi aktivitas olahraga favorit dan sebagai bagian dari entertainment bagi masyarakat Prancis secara luas. Oleh karena itu, setiap pertandingan selalu ramai oleh para pendukung dari masing-masing tim. Fenomena ini memicu kekhawatiran terkait dampak jejak karbon atau carbon footprint.

Ligue 1

Fakta! Sepakbola Menjadi Sumber Emisi Karbon Tinggi

Carbon footprint menjadi isu penting dalam dunia sepakbola. Apalagi, berbagai studi menunjukkan kalau olahraga yang melibatkan banyak orang seperti sepakbola, menyumbang emisi karbon tinggi. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya emisi karbon dalam setiap pertandingan sepakbola Liga Prancis, di antaranya adalah: 

1. Transportasi

Aspek pertama yang menjadi faktor dalam meningkatnya carbon footprint adalah aktivitas transportasi. Dalam sebuah studi oleh Ligue de Football Professionnel (LFP) pada Liga Prancis pada musim 2018-2019, mobilitas menuju stadion memberikan sumbangan emisi karbon yang sangat tinggi. Angka emisi CO2 sebesar 87% menjadi bukti tingginya dampak transportasi dari mobilitas para penonton ke stadion sepakbola.

Tingginya angka emisi karbon tersebut berkaitan erat dengan pemilihan sarana transportasi yang digunakan oleh para penonton. Mayoritas pendukung kerap memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi. Alhasil, tingkat emisi karbon semakin meningkat seiring dengan banyaknya kendaraan yang digunakan. 

2. Penggunaan Sumber Energi

Faktor selanjutnya yang berkaitan erat dengan carbon footprint di Liga Prancis adalah terkait penggunaan sumber energi. Masih banyak stadion maupun fasilitas dari klub sepakbola yang menggunakan peralatan boros energi. Ditambah lagi, sumber energi yang mereka gunakan juga tidak sepenuhnya termasuk sebagai clean energy atau energi terbarukan. 

Sport Positive menunjukkan data lengkap berkaitan dengan jejak karbon yang berhubungan dengan kebijakan setiap klub sepakbola di Liga Prancis. Data tahun 2022 tersebut menunjukkan kalau masih ada banyak aspek yang perlu ditingkatkan dalam upaya mengurangi carbon footprint.

3. Manajemen Sampah

Sampah serta pengelolaannya juga memiliki kaitan erat dengan jejak karbon. Apalagi, keberadaan sampah tidak bisa dilepaskan dari kehadiran para suporter di dalam stadion. Semakin banyak pendukung yang hadir dan menyaksikan pertandingan, maka semakin banyak pula tumpukan sampah yang ada.

Kebijakan LFP dalam Menekan Carbon Footprint di Ligue 1 Prancis

Prancis termasuk salah satu negara Eropa yang begitu getol dalam mempromosikan upaya dalam menyelamatkan bumi. Oleh karena itu, tak heran kalau LFP sebagai lembaga yang menaungi kompetisi Ligue 1 Prancis, menerapkannya dalam berbagai kebijakan dan aksi nyata. 

Ada beberapa aksi dan kebijakan nyata yang sudah diterapkan oleh LFP sebagai bagian dari aksi mengurangi jejak karbon di Liga Prancis, yakni: 

1. Kerja sama dengan WWF

Kebijakan pertama yang dilakukan LFP dalam meningkatkan upaya dalam menekan jejak karbon di lingkup Liga Prancis adalah lewat kerja sama dengan WWF Prancis. Kerja sama tersebut tidak cuma berlaku untuk klub-klub di Ligue 1, tetapi juga Ligue 2.

Kerja sama dengan WWF tersebut memang berlangsung singkat, hanya dalam jangka satu tahun. Meski begitu, kolaborasi ini menunjukkan upaya yang tepat dan sebagai panduan bagi setiap klub untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. 

2. Aspek Lingkungan Sebagai Bagian dari Sistem Lisensi Klub

Selanjutnya, LFP mengaplikasikan kebijakan ramah lingkungan sebagai bagian dari sistem lisensi klub, terhitung sejak musim 2023-2024. Kebijakan ini akan mendorong setiap klub untuk melakukan upaya nyata dalam mengurangi jejak karbon. Ada beberapa aspek yang tertuang di dalam kebijakan tersebut, termasuk di antaranya adalah: 

  • Pembatasan penggunaan AC atau pendingin hanya pada area tertutup
  • Mengurangi penggunaan terapi cahaya dan underfloor heating di lapangan
  • Mengurangi pencahayaan sebelum dan setelah pertandingan

Lebih lanjut, LFP mendorong setiap klub untuk mengurangi konsumsi energi setidaknya 10% dibandingkan dengan musim sebelumnya. Selain itu, klub juga didorong untuk menggunakan layanan transportasi yang ramah lingkungan, menggunakan LED untuk pencahayaan di dalam stadion, serta membangun area parkir sepeda. 

3. Dukungan Penuh dari Klub Ligue 1

Setiap kebijakan tidak akan menimbulkan dampak nyata tanpa adanya partisipasi dari pihak yang terlibat secara langsung, dalam hal ini adalah klub sepakbola di Prancis. Kabar baiknya, banyak klub yang sudah berpartisipasi nyata dalam melakukan upaya untuk mengurangi jejak karbon. Tak hanya Ligue 1, tetapi juga Ligue 2.

Contohnya, AC Ajaccio melakukan aktivitas reforestasi di pusat kota. Beberapa klub, termasuk Marseille, Lyon, dan Lille, melakukan kerja sama dengan Teragir untuk melakukan edukasi dalam meningkatkan kepedulian para pemain muda terhadap isu lingkungan. 

Berbagai aktivitas tersebut merupakan langkah nyata dari masing-masing klub dalam menekan carbon footprint dari aktivitas yang mereka lakukan. Dalam skala yang lebih besar, hal ini bisa menekan emisi karbon secara masif dan kemudian akan mendorong para fans sepakbola untuk melakukan hal yang serupa.