Pelatih Asing Klub Perancis

5 Pelatih Sepakbola Asing yang Menangani Klub Perancis

Ada banyak cara yang dilakukan oleh tim sepak bola supaya bisa meraih kemenangan dalam berbagai ajang pertandingan, baik itu lokal maupun tingkat internasional. Selain melakukan jual beli atau pinjam pemain, tak jarang tim juga merekrut pelatih sepakbola yang andal dengan banyak strategi jitu—tak terkecuali klub sepak bola Prancis. 

Pelatih Sepakbola Asing yang Menangani Klub Prancis

Pelatih Asing Klub Perancis

Tidak hanya merekrut mantan pemain profesional dalam negeri, beberapa tim Prancis yang berkompetisi dalam ajang Ligue 1 Prancis juga mempekerjakan pelatih asing. Siapa saja? Berikut beberapa namanya: 

1. Luka Elsner – Le Havre

Luka Elsner lahir di Yugoslavia, tetapi besar di Prancis. Pria berusia 40 tahun ini adalah seorang pelatih klub sepakbola tim Ligue 1 Prancis Le Havre. Elsner memulai kariernya di OGC Nice, dengan menjadi bagian dari tim junior dan cadangan. Ia lalu bermain untuk US Cagnes. 

Pada tahun 2004, Elsner bergabung dengan Domžale dan berhasil memegang rekor klub untuk penampilan kompetitif. Elsner juga bermain untuk Austria Kärnten dan Al-Muharraq, sebelum mengakhiri kariernya di Domžale pada tahun 2012.

Kariernya sebagai pelatih sepakbola juga tak kalah cemerlang. Tercatat, Elsner pernah membawahi tim Domžale, Olimpija Ljubljana, Pafos, Union Saint-Gilloise, Amiens, K.V. Kortrijk, Standard Liège, dan terakhir di Le Havre.

2. Paulo Fonseca – Lille

Paulo Alexandre Rodrigues Fonseca atau akrab disapa Paulo Fonseca adalah mantan pemain sepak bola profesional yang ada di posisi bek tengah. Selain itu, Fonseca juga menjadi pelatih kepala klub Ligue 1 Prancis Lille saat ini. Fonseca mengawali kariernya sebagai pelatih sepakbola pada tahun 2005. 

Selama kiprahnya, ia berhasil memenangkan Taça de Portugal 2015–16 bersama Braga dan tiga edisi Liga Utama Ukraina bersama Shakhtar Donetsk. Selain itu, Fonseca juga melatih tim Paços de Ferreira dan berhasil membawanya ke posisi ketiga terbaik di Liga Primera 2012–13, membuat klub tersebut lolos ke Liga kejuaraan UEFA.

3. László Bölöni – Metz

Pelatih Prancis, lainnya László Bölöni yang menjadi pelatih untuk klub Metz. Pria berusia 70 tahun ini mengawali kariernya sebagai pemain sepak bola di ASA Târgu Mureș, dan sukses membawa Bölöni menjadi bagian integral dari tim Steaua București yang memenangkan Piala Eropa pada tahun 1986.

Hal ini menjadikannya satu-satunya tim Rumania, bahkan dan salah satu dari dua tim Eropa Timur yang meraih penghargaan tersebut. Dia juga dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Rumania dan mengambil bagian sebanyak 484 pertandingan Divizia A, penampilan terbanyak nomor empat dalam sejarah kompetisi. 

Kemudian, secara internasional, Bölöni mendapatkan 102 caps bersama tim nasional, yang menempatkannya pada peringkat kelima dalam daftar sepanjang masa negara. Tak ketinggalan, dan mencetak 23 gol, angka tertinggi keenam sepanjang masa. Dengan begitu, Bölöni dianggap sebagai salah satu pesepakbola Rumania terbaik dalam sejarah.

Setelah pensiun sebagai pemain, dia melanjutkan ke klub pelatih di Prancis, Portugal, Semenanjung Arab, Belgia dan Yunani. Bölöni juga memimpin tim nasional Rumania antara tahun 2000 dan 2001. Dalam hal trofi yang dimenangkan, tugas tersuksesnya adalah Sporting CP dan Standard Liège dengan masing-masing tiga penghargaan domestik.

Selain itu, dia juga dipromosikan bersama tim di Ligue 1. Pada tahun 2000, Bölöni bahkan ditunjuk sebagai pelatih Tim Nasional Prancis nasional, tetapi pada musim panas 2001 ia memutuskan untuk berhenti.

4. Michel Der Zakarian – Montpellier

Pelatih sepakbola berikutnya dengan kemampuan yang luar biasa adalah Michel Der Zakarian. Ia adalah seorang manajer sepak bola Armenia dan mantan pemain profesional yang bermain sebagai bek. Saat ini, Zakarian adalah pelatih klub Ligue 1 Montpellier.

Dibesarkan di Prancis, Zakarian bermain untuk Nantes dan Montpellier, dan berhasil mendapatkan lima caps untuk Tim Nasional Armenia pada pertengahan 1990-an. Sementara itu, sebagai pelatih, dia memimpin Nantes, Montpellier, dan Brest di Ligue 1, serta Clermont dan Reims di Ligue 2 sebelum kembali menjadi pengasuh bagi fim Montpellier.

5. Will Still – Reims

Terakhir, William Still yang merupakan manajer klub Ligue 1 Reims. Pria berusia 30 tahun ini memulai kariernya sebagai asisten manajer U14 Preston North End. Pada klub tersebut, Will magang sebagai bagian dari studi sepak bolanya di Myerscough College. 

Selanjutnya, Pada tahun 2014, Will Still menjadi analis video di Sint-Truiden setelah berhasil memakai analisis pertandingan untuk meyakinkan manajer Yannick Ferrera. Lalu, pada 2015, tim dipromosikan ke Divisi Pertama Belgia A, tetapi Still justru mengikutinya. Pada musim itu, Standard Liège memenangkan Piala Belgia, tetapi pada September 2016, Ferrera dan asistennya dipecat.

Itu tadi beberapa pelatih sepakbola dari negara lain yang turut andil dalam memenangkan tim Prancis. Tentunya dengan nilai lebih dan kurang yang mereka. Namun, suatu tim dikatakan sukses apabila pelatih mereka mampu memberikan strategi terbaik dalam menguasai lapangan. Jadi, mana pelatih asing favoritmu?