Pemilik AC Milan

Deretan Pemilik AC Milan, Kini Berlabuh di Bawah Perusahaan Amerika

Pemilik klub memiliki peran penting dalam keberhasilan maupun kemunduran tim. Salah satu alasannya adalah karena pemilik memiliki wewenang dan fungsi yang signifikan terhadap keuangan suatu klub.

Kondisi finansial klub punya dampak secara langsung terhadap eksistensi dan kondisi klub itu sendiri. Dengan keuangan yang sehat dan nominal besar misalnya, klub dapat merekrut pemain terbaik untuk bergabung dan menjadikan skuad makin tak terkalahkan. Selain itu, keuangan yang baik juga memungkinkan klub merekrut pelatih andal sekaligus memberi berbagai fasilitas pendukung untuk seluruh tim.

Pemilik klub bola elite pun tentunya bukan sembarangan. Selain finansial yang apik, mereka juga perlu memiliki visi dan strategi cemerlang. Maka dari itu, perubahan kepemilikan klub biasanya kerap mendapat banyak sorotan terutama dari para penggemar klub itu sendiri.

AC Milan adalah salah satu yang paling banyak disorot saat ini. Pasalnya, pemilik AC Milan baru saja berganti. Dengan total harga skuad mencapai Rp9,5 triliun dan musim anyar baru saja dimulai, wajar jika seluruh mata kini tertuju pada Rossoneri.

Pemilik AC Milan

Sekilas Terbentuknya AC Milan (H2)

Associazione Calcio Milan alias AC milan adalah satu dari lima klub sepakbola elite teratas Liga Italia. Namun sebelum menjadi sebuah klub bola, AC Milan justru awalnya didirikan sebagai suatu klub kriket dan sepakbola oleh sepasang ekspatriat asal Nottingham, Inggris, Alfred Edwards dan Herbert Kilpin pada 1899.

Kiplin bukanlah pakar dalam sepakbola, tetapi kala itu dia yang menjadi nahkoda klub bola AC Milan. Namun, AC Milan memperoleh reputasi yang positif dan bahkan berhasil meraih trofi pertama pada 1990. Tak berhenti di situ, kesuksesan AC Milan terus berlangsung dengan memenangkan tiga liga nasional pada 1901, 1906, dan 1907.

Sayangnya, 1908 menjadi momen terpecahnya klub. Adanya ketidaksepakatan mengenai perekrutan pemain asing membuat klub terpecah menjadi dua: AC Milan dan Internazionale. Insiden ini pun berdampak pada performa klub. AC Milan terpaksa harus puasa gelar cukup lama sampai akhirnya kembali menyabet penghargaan pada 1963 sebagai juara level Eropa.

Keberhasilan serupa kembali terulang pada 1969 dan bahkan diikuti titel Piala Interkontinental. Tak bisa dipungkiri, Gianni Rivera berperan sangat besar dalam kesuksesan tim. Pasalnya sejak Rivera akhirnya pensiun, prestasi Rossoneri kembali anjlok.

Masa-masa suram AC Milan tidak lantas pergi. Pada 1980, klub terlibat dalam masalah serius yang dikenal sebagai skandar Totonero, yakni skandal perjudian dan penentuan hasil pertandingan. Sanksi yang diterima pun cukup berat dan memalukan. 

AC Milan harus turun kelas, terdegradasi ke Serie B. Walau dengan cepat dapat kembali ke Serie A, Milan menelan ludah pahit lantaran turun lagi ke Serie B karena performa buruk hanya menduduki peringkat ketiga dari bawah.

Kepemilikan AC Milan 

Pemilik klub AC Milan kini adalah Redbird Capital, perusahaan asal Amerika Serikat. Perubahan kepemilikan ini pun menambah kekayaan klub hingga dua kali dengan pembelian mencapai Rp18 triliun. Tak cuma itu, perjanjian yang dibuat juga menyebut bahwa pemilik tim bisbol New York Yankees, Yankee Global Enterprises, juga bakal mengambil saham minoritas Milan.

Sebelumnya, AC Milan sempat mengalami beberapa kali pergantian pemilik klub. Pemilik AC Milan terpanjang adalah Silvio Berlusconi, yang juga merupakan maestro media, pebisnis, dan seorang mantan perdana menteri. Berlusconi menjadi pemilik klub bola ini selama sekitar tiga dekade dan resmi melepasnya pada 2017.

Berlusconi sendiri merupakan penyelamat klub yang saat itu terombang-ambing karena kebangkrutan. Di bawah kepemilikannya, AC Milan pun berhasil naik dan menorehkan sederet prestasi membanggakan yang membawanya kembali ke masa kejayaan.

Di bawah tangan Berlusconi pula, keuangan klub membaik. Lewat gagasannya, Berlusconi menjadikan AC Milan hadir lebih dekat dan bahkan menjadi gaya hidup bagi para penggemarnya. Toko merchandise Milan dibuka di pusat perbelanjaan untuk kali pertama, pun majah Forza Milan mulai dipublikasikan.

Setelah Berlusconi, pengusaha asal Cina, Li Yonghong, mengambil alih kepemilikan AC Milan. Sayangnya, Yonghong gagal memenuhi beberapa aspek dan tenggat waktu yang telah ditetapkan dari kesepakatan. Akhirnya, Elliott Management yang mengambil alih kepemilikan untuk mencari pembeli. Sebelumnya akhirnya bersepakat dengan RedBird, Elliott Management pernah mencoba bernegosiasi dengan beberapa pihak, tetapi tidak pernah mencapai persetujuan.

Prestasi Terbaik AC Milan

Terlepas dari naik-turunnya kondisi klub, Rossoneri berhasil memboyong berbagai penghargaan bergengsi. Di bawah naungan Berlusconi klub ini banyak menorehkan prestasi dan menancapkan taring sebagai salah satu klub elite yang powerful.

Contoh pencapaian terbesarnya adalah mendatangkan gelar Scudetto untuk kali pertama setelah 10 tahun. Keberhasilan ini tak lepas dari keberadaaan trio asal Belanda, yakni Frank Riijkard, Marco van Basten, dan Ruud Gullit.

Total Rossoneri telah memenangkan 49 trofi dengan detail sebagai berikut:

  • 19 Scudetti
  • 5 Coppa Italia
  • 7 Supercoppa Italia
  • 7 Champion Leagues
  • 5 Supercoppa Europe
  • 2 Coppa delle Coppe
  • 3 Coppe Intercontinentali
  • 1 FIFA Club World Cup