Liga Italia merupakan salah satu dari lima liga teratas yang ada di Benua Eropa. Liga ini telah menjadi panggung bagi bintang-bintang sepak bola besar, seperti Zinedine Zidane, Gunnar Nordahl, Diego Maradona, Roberto Baggio, serta Alessandro Nesta. Liga yang disebut juga sebagai Serie A ini memiliki basis penggemar di seluruh dunia.
Selain Serie A, persepakbolaan Eropa juga mempunyai liga-liga top lain. Sebut saja, Premier League dari Inggris, Bundesliga dari Jerman, La Liga dari Spanyol, dan Ligue 1 dari Prancis. Jika dibandingkan dengan empat liga lainnya, Serie A memiliki perbedaan yang membuatnya unik.
Ingin tahu apa saja hal-hal yang membedakan Serie A dengan liga-liga teratas di Eropa? Langsung simak ulasan berikut!
Perbedaan Liga Italia dan Liga Inggris
Daftar Juara
Perbedaan antara Serie A dan Premier League yang paling mencolok adalah daftar juara di setiap musim, khususnya dalam beberapa dekade ke belakang.
Misalnya, mulai 2001 hingga 2023, pemenang Premier League sering bergantian antara Chelsea, Manchester United, Manchester City, Liverpool, dan Leicester City. Di sisi lain, pemenang Serie A pada 2001 hingga 2023 tidak terlalu sering berganti serta didominasi oleh Juventus dan Inter Milan.
Jeda Musim Dingin
Liga Italia biasanya memberlakukan jeda musim dingin selama dua minggu, dimulai dari pertengahan Desember hingga awal kembalinya kompetisi pada minggu pertama bulan Januari.
Sebaliknya, Premier League tidak memiliki periode jeda musim dingin yang pasti atau liburan serempak untuk seluruh tim. Liga Inggris hanya memberi jeda antarpertandingan. Richard Scudamore, Kepala Eksekutif Premier League, mengungkapkan, “kami menyebutnya istirahat tengah musim, bukan jeda musim dingin.”
Premier League menerapkan istirahat tengah musim dengan cara membuat jadwal laga yang lebih longgar di minggu ke-26 liga Inggris. Ketimbang mengadakan 10 laga dalam seminggu, Premier League akan membaginya ke dalam dua pekan.
Ukuran Skuad
Setiap tim di Premier League hanya boleh berisi 25 pemain. Masing-masing tim juga diberi batas maksimal pemain asing sebanyak 17 orang. Kemudian, maksimum 9 pemain pengganti boleh diikutsertakan dalam skuad pertandingan untuk tim Premier League.
Sama halnya dengan liga Inggris, Serie A membatasi maksimal 25 pemain yang boleh didaftarkan. Akan tetapi, ada beberapa peraturan pemain lokal yang harus dipatuhi, antara lain,
- Empat pemain harus berasal dari Italia.
- Empat pemain harus berasal dari akademi pemuda yang dimiliki klub masing-masing.
Kualifikasi untuk Kompetisi
Hanya tim yang berada di peringkat 20 ke atas di piramida persepakbolaan Inggris yang bisa masuk kualifikasi Premier League. Jika suatu klub memulai dari bawah piramida, klub tersebut harus berjuang untuk naik tingkat liga hingga akhirnya mencapai Premier League.
Salah satu kompetisi paling sengit di persepakbolaan Inggris adalah EFL Championship. Kompetisi liga tingkat kedua ini mempertandingkan 24 tim yang saling memperebutkan 3 spot di Premier League.
Sementara itu, dalam Serie A, dua tim terbaik dari Serie B akan naik tingkat secara otomatis. Jika peringkat ketiga di Serie B memperoleh 10 poin atau lebih dibandingkan poin milik peringkat keempat, peringkat ketiga juga otomatis bisa naik tingkatan.
Bila hal seperti itu tidak terjadi, akan diadakan pertandingan playoff. Laga playoff di liga ini lebih rumit daripada turnamen playoff di liga-liga lain. Pasalnya, turnamen playoff didasarkan pada jumlah poin yang membedakan antara tim peringkat ketiga sampai peringkat kedelapan.
Hadiah Juara
Biasanya, hadiah yang diperoleh juara Premier League lebih tinggi daripada finalis Serie A. Sebagai contoh, pada musim 2020–2021, hadiah uang yang didapatkan juara Premier League lebih besar, yakni 184 juta euro, ketimbang finalis Serie A yang menerima 23,4 juta euro.
Perbedaan Liga Italia dan Liga Spanyol
Sistem Head-to-Head
La Liga dan Serie A sama-sama menerapkan sistem head-to-head dalam penentuan juara jika ada dua tim atau lebih yang memperoleh jumlah poin yang sama. Namun, sistem head-to-head yang diterapkan kedua liga tersebut sedikit berbeda.
Di sepak bola Italia, tidak ada yang namanya “agresivitas gol tandang” dalam sistem head-to-head. Sebaliknya, liga Spanyol menerapkan agresivitas gol tandang sehingga masing-masing tim harus mendapatkan poin sebanyak-banyaknya agar beban mereka lebih ringan ketika bergantian menjadi tuan rumah.
Pendapatan Liga
Biasanya, La Liga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi ketimbang Serie A. Sebagai contoh, dilansir oleh Front Office Sports, La Liga memperoleh pendapatan yang nyaris menyentuh angka 3,6 miliar dolar AS secara keseluruhan pada musim 2021–2022. Di sisi lain, pada musim yang sama, Serie A menghasilkan pendapatan sekitar 2,6 miliar dolar AS, yang berkurang 7 persen dibandingkan musim sebelumnya.
Rata-Rata Gaji Pemain
Rata-rata gaji pemain liga Spanyol cenderung tinggi dibandingkan gaji pemain liga Italia. Sebagai contoh, pada musim 2022–2023, pemain La Liga peringkat pertama hingga kelima dalam hal gaji tertinggi masing-masing memperoleh pendapatan antara 22–31 juta euro. Sementara itu, untuk pemain dengan gaji tertinggi pertama hingga kelima di Serie A mendapatkan uang sekitar 11–12 juta euro.
Perbedaan Liga Italia dan Liga Jerman
Gaya Permainan
Sepak bola Italia lebih fokus pada taktik penyerangan dan pertahanan. Alhasil, gol yang diperoleh cenderung sedikit dalam tipe persepakbolaan seperti ini.
Di Jerman, gaya permainan menyerang dan membangun pertahanan secara bertahap dari belakang lebih sering dilakukan. Tak heran, Bundesliga menjadi liga dengan rata-rata perolehan gol per laga tertinggi di Eropa.
Format Kompetisi
Format kompetisi Serie A dan Bundesliga sama-sama menggunakan “double round-robin”. Dalam Bundesliga, setiap tim akan bertanding melawan 17 tim lainnya dalam 34 laga secara keseluruhan. Sementara itu, untuk Serie A, setiap tim harus bertanding melawan 19 tim dalam total 38 laga.
Perbedaan Liga Italia dan Liga Prancis
Tim Terbaik di Masing-Masing Liga
Liga Italia punya beberapa tim terbaik saat ini, yaitu Juventus, AC Milan, Inter Milan, dan Atalanta. Sementara itu, terdapat tim-tim top di liga Prancis, antara lain, Paris Saint-Germain, Olympique Lyonnais, Lille, dan Monaco.
Kualifikasi UEFA
Tim yang masuk kualifikasi UEFA dilihat dari performanya saat bertanding di liga. Berikut perbandingan kualifikasi yang diterapkan Ligue 1 dan Serie A:
Peringkat | Ligue 1 | Serie A |
1 | Babak Grup Liga Champions | Babak Grup Liga Champions |
2 | Babak Grup Liga Champions | Babak Grup Liga Champions |
3 | Babak Kualifikasi Ketiga Liga Champions | Babak Grup Liga Champions |
4 | Babak Grup Liga Eropa | Babak Grup Liga Champions |
5 | Playoff Liga Konferensi Eropa | Babak Grup Liga Eropa |
6 | – | Playoff Liga Konferensi Eropa |
Itulah perbedaan liga Italia dengan liga-liga top lainnya di Eropa. Setiap perbedaan di atas memiliki nilai plus atau minusnya tersendiri. Namun, hal-hal tersebut tidak mengurangi keseruan dan keistimewaan Serie A di mata para penggemar sepak bola Italia.
Ingin tahu kabar-kabar terbaru seputar dunia persepakbolaan? Mari ikuti terus pembaruan dari UPTHEPOSH!