Format Liga Italia

Perubahan Format Liga Italia untuk Musim 2022/23

Bagi kamu yang mengikuti kompetisi Serie A dari musim ke musim, kamu tentu tahu bahwa sejak musim 2022/23 lalu, kompetisi Liga Italia tertinggi ini melakukan perubahan format. Federasi sepak bola Italia, FICG, sudah menyetujui perubahan ini dengan kembalinya format Serie A ke sistem Scudetto Play-off untuk menentukan pemenang.

Perubahan format adalah hal yang umum terjadi pada berbagai pertandingan liga di dunia. Perubahan ini tentu dilakukan dengan berbagai tujuan. Salah satunya adalah untuk meningkatkan daya tarik dan ketegangan dalam pertandingan.

Format Liga Italia

Sejarah Singkat Serie A Liga Italia

Serie A, liga sepakbola Italia paling bergengsi, didirikan pada tahun 1898. Inter dan AC Milan menjadi klub pendiri. Liga ini tumbuh menjadi panggung bagi beberapa tim terbaik di dunia, dengan Juventus memimpin dengan dominasi yang luar biasa. Era 1980-an dan 1990-an ditandai oleh rivalitas sengit antara AC Milan dan Juventus.

Di tahun 2000-an, Juventus terkena skandal karena skor yang mengakibatkan mereka terdegradasi, tetapi mereka pulih dan mendominasi kembali. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo berkontribusi pada daya tarik global liga ini pada tahun 2010-an. Serie A terkenal dengan pertahanan kuat, pemain-pemain legendaris seperti Paolo Maldini, Franco Baresi, dan Francesco Totti, serta momen-momen dramatis yang menjadikan liga ini salah satu yang paling menarik di dunia sepakbola.

Perubahan Format Liga Italia 2023/23

Perubahan format kompetisi Serie A ini memang berita baru. Penggunaan sistem Scudetto Play-off ini kembali digunakan. Format Serie A tersebut sendiri sudah pernah dipakai dalam pertandingan 59 tahun yang lalu, tepatnya pada musim 1963/64.

Scudetto Play-off adalah sistem play-off yang digunakan dalam kompetisi Serie A untuk menentukan pemenang Scudetto, yang merupakan gelar juara Italia. Dalam konteks Serie A, ‘Scudetto’ secara harfiah berarti ‘kecil perisai’ dan merupakan julukan untuk gelar juara liga. Bagaimana caranya?

Apabila ada 2 tim di klasemen teratas punya poin yang sama, mereka harus melakukan pertandingan babak play-off untuk menentukan siapa pemenangnya. Dalam pertandingan itu, tidak diberlakukan perpanjangan waktu. Jadi, kita selama 90 menit pertandingan skor tetap seimbang, maka dilakukan adu penalti untuk menentukan juara.

Sistem play-off ini juga hanya berlaku untuk perebutan gelar juara dalam Liga Italia saja. Sedangkan dalam perebutan tiket ke kompetisi Eropa, tim tetap harus memecahkan rekor head-to-head agar bisa lolos.

Perubahan format kompetisi Serie A ini mengingatkan pada para penggemar pada pertandingan yang terjadi hampir 6 dekade lalu. Waktu itu, Inter Milan dan Bologna sama-sama punya poin 54. Akhirnya, untuk menentukan siapa yang layak jadi gelar juara di kasta tertinggi Liga Italia, maka pertandingan diteruskan ke babak play-off.

Pada laga Scudetto yang diadakan di Stadion Olimpico pada tanggal 7 Juni 1964 itu, Inter Milan terpaksa harus mengakui kekalahan usai gawangnya dijebol dua kali oleh Bologna. Skor pertama Bologna terjadi ketika Giacinto Faccheti melakukan gol bunuh diri pada menit ke-75. Tim berjuluk Rossoblu itu kemudian mengukuhkan kemenangan lewat gol kedua yang dicetak oleh Harald Nielsen di menit ke-82.

Selain aturan tentang Scudetto Play-off, FIGC juga telah menyetujui peraturan baru mengenai pergantian pemain. Jika sebelumnya hanya boleh ada 5 pergantian pemain, maka saat ini ditambah jadi 6 pergantian pemain (termasuk jika ada perpanjangan waktu).

Apa Dampaknya Bagi Liga?

Perubahan format ini tentu secara langsung membawa dampak bagi kompetisi Serie A. Apa saja?

  • Membuat pertandingan semakin menarik. Sistem play-off sering kali menciptakan pertandingan yang lebih menegangkan dengan berbagai momen dramatis. Ini akan membuat liga menjadi lebih menarik untuk diikuti oleh penonton
  • Peningkatan minat penonton. Format baru yang menarik sering kali dapat meningkatkan minat penonton. Penonton mungkin lebih tertarik untuk mengikuti pertandingan karena adanya elemen play-off yang menarik.
  • Peningkatan persaingan. Dengan memberikan kesempatan kepada lebih banyak tim untuk bersaing memenangkan gelar juara, liga akan menjadi lebih kompetitif. Ini bisa mencegah adanya dominasi berlebihan dari satu atau dua klub saja
  • Pengaruh pada struktur kompetisi. Sistem play-off dapat mempengaruhi cara klub merencanakan musim mereka. Mungkin ada perubahan dalam strategi transfer, manajemen skuad, dan pendekatan pertandingan untuk mencapai tujuan play-off
  • Respons dari pemain dan pelatih. Pemain dan pelatih mungkin harus menyesuaikan diri dengan tekanan tambahan dan taktik yang berbeda selama pertandingan play-off. Ini dapat memengaruhi performa dan pendekatan mental mereka selama musim berlangsung.

Bagaimana menurut kamu terkait penggunaan sistem play-off ini? Apakah kamu sudah merasakan bahwa ini membuat pertandingan Serie A jadi lebih seru? Jangan lupa cek Uptheposh secara berkala untuk mendapatkan informasi terkini seputar kompetisi Serie A!