Piala UEFA Champions League

Piala UEFA Champions League, Bukan Sembarang Piala

Sebagai kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa, klub-klub papan atas Benua Biru bersaing untuk meraih titel juara Liga Champions. Alhasil, piala UEFA Champions League menjadi menjadi piala yang paling diincar oleh klub.

Desain

Piala UEFA Champions League

Desain piala UEFA Champions League yang sekarang digunakan pertama kali pada 1967 ketika Celtic FC berhasil mengalahkan Inter Milan di partai final musim 1966/1967. Hans Bangerter, Sekretaris Jenderal UEFA kala itu, meminta Jürg Stadelmann untuk merancang dan membuat trofi baru untuk Champions League (saat itu masih bernama European Cup).

Piala rancangan Stadelmann memiliki tinggi 73,5 cm dan berat 7,5 kg dan terdiri dari tiga bagian utama: badan, kaki, dan dua gagang di sisi kanan dan kiri. Piala yang paling diincar oleh klub-klub Eropa ini dibuat menggunakan material sterling silver. Material ini merupakan campuran perak dengan logam lain dengan rasio 92,5% perak murni dan 7,5% logam lainnya, umumnya tembaga atau nikel.

Permintaan rancangan piala baru ini bukan tanpa sebab. Piala European Cup yang asli diberikan secara permanen kepada Real Madrid yang berhasil menjuarai European Cup enam kali. Lima di antaranya diperoleh secara berturut-turut pada 1956-1960, dan titel keenam diperoleh pada musim 65/66. 

Berdasarkan kesaksian dari Stadelmann, desain akhir yang dibuat merupakan gabungan dari beberapa desain awal berdasarkan masukan dari Bangerter. Desain trofi ini membutuhkan waktu 340 jam untuk dibuat menjadi piala yang kita kenal sekarang.

Meskipun desain trofi yang digunakan tetap sama sejak musim 66/67, piala yang diperebutkan sekarang sebenarnya adalah versi kelima. Hal ini karena empat versi sebelumnya diserahkan secara permanen kepada klub yang berhasil memperoleh titel juara kelimanya atau menjuarai tiga musim berturut-turut. Keempat klub itu adalah:

  • Ajax Amsterdam (juara tiga kali berturut-turut pada 1973).
  • Bayern Munich (juara tiga kali berturut-turut pada 1976).
  • AC Milan (titel kelima pada 1994).
  • Liverpool (titel kelima pada 2005).

Peraturan

Piala UEFA Champions League

Peraturan mengenai kepemilikan piala UEFA Champions League mengalami dua kali perubahan, yaitu pada musim 68/69 dan musim 08/09.

Peraturan Lama (Sebelum Musim 68/69)

Peraturan ini merupakan peraturan pertama yang diimplementasikan sejak kompetisi diadakan hingga musim 1967/1968. Berdasarkan peraturan ini, klub yang berhasil lima kali menjadi juara atau menjuarai tiga musim berturut-turut.

Peraturan Kedua (Musim 68/69 – 07/08)

Tidak banyak perubahan peraturan mengenai piala UEFA Champions League yang diimplementasikan pada musim ini. Peraih lima kali titel juara atau menjadi juara selama tiga musim berturut-turut berhak menyimpan piala yang asli. Kemudian, klub harus memulai siklus baru. 

Misalnya, klub A berhasil memperoleh titel juara selama 6 kali berturut-turut. Artinya, klub tersebut berhak menyimpan dua versi piala yang asli, masing-masing untuk tiga kali kemenangan berturut-turut. Klub tidak berhak menyimpan trofi asli pada saat memperoleh titel kelima karena dihitung sebagai siklus baru dan baru memperoleh dua titel juara berturut-turut.

Peraturan Ketiga (Musim 08/09 – Sekarang)

Sebelum musim 2008/2009 dimulai, UEFA menerapkan peraturan baru soal trofi Liga Champions. Berdasarkan peraturan ini, klub tidak lagi bisa menyimpan trofi yang asli. Klub yang menjadi juara akan diberi trofi replika 1:1 lengkap dengan nama klub yang ditorehkan pada trofi sedangkan piala yang asli tetap disimpan oleh UEFA.

Meskipun begitu, piala asli akan dipamerkan pada partai final Champions League dan diserahkan secara simbolik pada klub yang keluar sebagai pemenang. Klub juara juga diizinkan untuk melakukan selebrasi menggunakan piala asli selama masih berada di lokasi partai final dilangsungkan.

Badge dan Logo

Piala UEFA Champions League

Berdasarkan peraturan yang diterapkan sejak musim 2008/2009, klub tidak lagi berhak menyimpan piala UEFA Champions League yang asli. Sebagai gantinya, klub yang berhasil meraih titel juara Liga Champions selama 5 kali atau 3 kali berturut-turut akan mendapatkan tanda kehormatan khusus dari UEFA.

Tanda kehormatan sebagai peraih multiple winner sebenarnya mulai diberikan sejak musim 2000/2001 kepada klub yang menyimpan piala secara permanen. Sejak musim 08/09, badge of honour ini menjadi penanda capaian klub di UCL. Badge ini menunjukkan siluet trofi lengkap dengan angka yang menunjukkan capaian klub—angka 3 untuk juara tiga kali berturut-turut dan angka 5 untuk peraih titel lima kali juara UCL.

Klub yang keluar sebagai juara Liga Champions akan mendapat badge logo khusus untuk digunakan pada UCL musim berikutnya. Logo ini menjadi penanda bahwa klub tersebut adalah juara bertahan. Bedanya dengan badge of honour, logo juara bertahan hanya berupa lingkaran dengan siluet trofi UCL. Jika juara bertahan sudah pernah menjadi juara pada musim-musim sebelumnya, logo akan ditambahkan angka sesuai jumlah titel juara yang dimiliki.

Sebagai trofi kompetisi antarklub dengan kasta tertinggi di benua Eropa, tidak heran apabila piala UEFA Champions League menjadi trofi yang paling diincar oleh klub-klub besar Eropa. Sayang, hanya beberapa klub saja yang berhak mendapatkan trofi UCL yang bukan replika.