Kejuaraan UEFA

Begini Prosedur Pemberian Hak Tuan Rumah untuk Kejuaraan UEFA

Dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola tingkat Eropa, ada beberapa hal penting yang tidak luput dari perhatian. Salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah penunjukan negara yang menjadi tuan rumah dalam setiap turnamen. Namun, siapa sangka, ternyata ada sederetan prosedur dan tahapan yang harus dilalui sebelum suatu negara ditunjuk secara resmi oleh UEFA sebagai tuan rumah suatu kompetisi.

Proses ini menggambarkan bagaimana UEFA sebagai otoritas pengelola sepak bola di tingkat Eropa dapat memilih negara untuk menjadi tuan rumah dalam turnamen, seperti Liga Eropa, Liga Champions, dan Euro. Lantas, seperti apa prosedur untuk pemberian hak tuan rumah suatu negara dari UEFA? 

Prosedur Pemberian Hak Tuan Rumah untuk Kejuaraan UEFA

Kejuaraan UEFA

Sebagai lembaga otoritas yang mengatur sepak bola di lingkup Eropa, UEFA mempunyai kewenangan penuh dalam menentukan negara yang menjadi tuan rumah bagi turnamen sepak bola yang hendak dilangsungkan.  

Pemberian hak tuan rumah sepakbola untuk kejuaraan UEFA, seperti UEFA Champions League, UEFA Europa League, dan UEFA European Championship (Euro), melibatkan proses seleksi ketat. Tidak hanya satu, ada lima tahapan penting yang harus dilewati oleh setiap negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah turnamen UEFA. 

Prosedurnya mulai dari pengajuan penawaran, proses evaluasi, penunjukan negara sebagai tuan rumah, pemberitahuan dan persetujuan kontrak, dan pelaksanaan turnamen. Agar lebih jelas, berikut ini lima prosedur dan tahapan dalam menentukan hak tuan rumah untuk kompetisi UEFA:

1. Pengajuan penawaran (bidding)

Tahapan pertama dalam pemberian hak tuan rumah oleh UEFA adalah pengajuan penawaran atau disebut juga proses bidding. Federasi sepak bola nasional atau otoritas terkait dari negara yang ingin menjadi tuan rumah dapat mengajukan penawaran untuk menggelar turnamen UEFA.

Meski begitu, prosedur penawaran ini tidak dilakukan secara asal. Pasalnya, setiap negara yang ingin menjadi tuan rumah turnamen UEFA harus memenuhi persyaratan dari berbagai aspek—mulai dari teknis, organisasi, dan fasilitas yang telah ditetapkan oleh UEFA.

2. Evaluasi penawaran

Setelah penawaran diajukan, UEFA selanjutnya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai aspek. Sebut saja, infrastruktur stadion, akomodasi, transportasi, keamanan, dan pengalaman penyelenggaraan acara olahraga sebelumnya.

Tahapan evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap negara yang menjadi tuan rumah memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menyelenggarakan turnamen secara sukses dan aman. Ini demi menghindari risiko terjadinya berbagai hal yang tidak diharapkan selama jalannya turnamen.

3. Pemilihan negara sebagai tuan rumah

Tahapan selanjutnya, Komite Eksekutif UEFA akan melakukan pertimbangan dengan cermat dan teliti terhadap hasil evaluasi yang sudah dilakukan pada setiap negara yang menawarkan diri menjadi tuan rumah. Jika telah selesai, selanjutnya, komite akan memutuskan negara yang menjadi tuan rumah yang dipilih berdasarkan rekomendasi dari panitia evaluasi.

Keputusan final penunjukan negara sebagai tuan rumah turnamen ini dilakukan secara langsung oleh Komite Eksekutif UEFA. Komite UEFA akan mendengarkan presentasi dan diskusi aktif yang berhubungan dengan penawaran dari masing-masing kandidat sebelum membuat keputusan.

4. Pemberitahuan dan persetujuan kontrak

Setelah suatu negara secara resmi terpilih sebagai tuan rumah untuk kejuaraan UEFA, komite selanjutnya akan mengirimkan pemberitahuan pada negara tersebut. Prosedur berlanjut dengan negosiasi serta proses penandatanganan kontrak antara komite UEFA dan negara yang menjadi pihak tuan rumah.

Kontrak tersebut berisikan informasi tentang berbagai aspek. Beberapa aspek tersebut meliputi kewajiban penyelenggaraan, alokasi tiket, hak siar pertandingan secara resmi, dan penanganan aspek keamanan selama turnamen yang harus diperhatikan secara menyeluruh oleh negara yang menjadi tuan rumah.

Aspek keamanan ini juga termasuk keamanan akomodasi untuk para tim yang bertanding, lingkungan area stadion, dan bagian dalam stadion itu sendiri. 

5. Persiapan dan pelaksanaan turnamen

Pada prosedur dan tahapan terakhir, pihak tuan rumah akan memulai persiapan sekaligus koordinasi untuk memastikan penyelenggaraan turnamen dapat berjalan dengan lancar, aman, dan sukses. Persiapan dan koordinasi yang dilakukan tidak terkecuali pada peningkatan infrastruktur, koordinasi dengan pihak yang berwenang, dan perencanaan acara pendukung.

Demikian tadi tahapan dan prosedur pemilihan suatu negara menjadi tuan rumah dari komite UEFA. Proses pemberian hak tuan rumah ini menjadi hal yang penting untuk memastikan bahwa turnamen UEFA yang digelar di negara tersebut dapat berjalan dengan lancar dan aman.

Selain itu, proses ini dapat memberikan pengalaman positif, baik bagi para peserta, ofisial, staf, para pemain maupun para penggemar sepak bola. Inilah sebabnya, komite UEFA harus melakukan serangkaian prosedur sebelum menentukan tuan rumah dari kompetisi mereka. 

Penting untuk memastikan adanya prosedur pemberian hak tuan rumah untuk kompetisi UEFA yang terbuka, transparan, dan komprehensif. Dengan begitu, UEFA dapat memastikan bahwa negara yang terpilih sebagai tuan rumah memiliki kapasitas dan kesiapan optimal untuk menyelenggarakan turnamen sepakbola. 

Tak hanya itu, keputusan yang bijak dalam menentukan negara yang menjadi tuan rumah untuk kejuaraan UEFA akan turut membantu dalam membangun citra positif dan meningkatkan integritas olahraga sepak bola di tingkat Eropa.