Sanksi UEFA

Ini Deretan Sanksi UEFA untuk Pelatih Klub yang Langgar Aturan

Meski punya banyak wewenang atas klub sepak bola, pelatih tidak bisa berperilaku sewenang-wenang. Pasalnya, sanksi UEFA bisa dijatuhkan kepada pelatih apabila dianggap melanggar aturan kompetisi. Sanksinya beragam, mulai dari denda hingga larangan mendampingi di lapangan. 

Ingin tahu siapa saja nama pelatih yang pernah terkena sanksi dari UEFA dan seperti apa bentuknya? Berikut ini pembahasan selengkapnya.

Sanksi UEFA

Daftar Pelatih yang Terkena Sanksi UEFA

Pelanggaran kode etik atau peraturan yang berlaku kerap dilakukan oleh beberapa pelatih sepak bola saat pertandingan. Alih-alih membela klubnya, para pelatih berikut ini terkena sanksi dari UEFA.

  1. Jose Mourinho 

Jose Mourinho adalah pelatih klub AS Roma yang berkiprah cukup lama. Pada Liga Eropa musim 2022/23 lalu, AS Roma dinyatakan kalah dalam pertandingan. Hal ini membuat Mourinho dan klub melakukan tindakan kurang menyenangkan kepada Taylor.

Akibat perbuatan tersebut, klub dijatuhi sanksi denda sebanyak €50.000 atau setara Rp816.215 juta. Sementara Jose Mourinho diberi sanksi tidak boleh mendampingi klub dalam empat kali pertandingan. Demi mengamankan tiket Liga Eropa musim selanjutnya, Jose Mourinho akan menjalankan sanksi tersebut.

  1. David Platt

Asisten pelatih klub Manchester City, David Platt, melakukan aksi tidak pantas saat pertandingan Liga Champions. Ketika itu, Manchester City sedang bertanding melawan Real Madrid. Skor keduanya seimbang 1 – 1 yang akhirnya menyingkirkan klub asal Inggris itu.

Namun, perilaku David Platt membuatnya diusir oleh Gianluca Rocchi, wasit asal Italia, dari bangku istirahat. Tidak hanya itu, David Platt juga harus menerima sanksi denda $15.500 usai lima pemain klubnya mendapatkan kartu kuning.

UEFA juga menetapkan David Platt tidak diperbolehkan mendampingi pertandingan grup terakhir Manchester City melawan Borussia Dortmund. Selain itu, David Platt dilarang bertugas dalam pertandingan Liga Eropa selanjutnya.

  1. Arsene Wenger

Tahun 2009 lalu, Arsene Wenger yang menjadi pelatih Arsenal pernah melaporkan kecurangan Manchester City. Wenger juga menuduh Real Madrid melakukan stimulasi keuangan. Tuduhan Wenger menyebabkan kedua tim tersebut terkena sanksi klub sepak bola dari UEFA.

Kemudian, muncul rumor dari kalangan fans Arsenal pun. Mereka menduga Wenger mempunyai peran atas sanksi tersebut. Pasalnya, Wenger baru saja mendapatkan posisi sebagai kepala pengembangan sepak bola di FIFA. 

Tepat di tahun 2017, giliran Wenger yang mendapatkan sanksi. Ia dihukum akibat aksi tak profesionalnya dalam pertandingan Arsenal melawan Burnley. Ketika itu, Wenger melakukan protes secara berlebihan sehingga membuatnya diusir oleh wasit, yakni Jonathan Moss. 

Aksi saling dorong pun terjadi; Wenger yang geram mendorong Anthony Taylor saat memintanya pergi dari bangku cadangan. Akibatnya, UEFA menjatuhkan sanksi berupa larangan mendampingi Arsenal pada pertandingan ronde keempat melawan Southampton.

  1. Antonio Conte

Antonio Conte, pelatih klub Tottenham Hotspurs, membuat geram federasi sepak bola Eropa atas perilakunya dalam pertandingan Liga Champions. Saat itu, Antonio Conte melakukan aksi protes lantaran gol kemenangan Harry Kane dianulir oleh VAR dengan alasan offside. Peristiwa ini terjadi pada menit ke-95 dan memicu amukan pemain, para staf, serta fans Spurs.

Sayangnya, official pertandingan menganggap Conte keterlaluan sehingga mengeluarkan kartu merah. Berawal dari situ, Conte pun terkena sanksi larangan mendampingi Spurs dalam pertandingan. 

Jenis Sanksi yang Diberikan UEFA untuk Pelanggar

Pelanggaran yang dilakukan oleh pelatih tidak selalu langsung mendapatkan sanksi berat. Biasanya, UEFA memberikan sanksi berupa peringatan kepada pelatih apabila kesalahannya tergolong kecil. Sebagai contoh, pelatih berperilaku tidak sopan di tepi lapangan atau melanggar kode etik.

Jika peringatan diabaikan, UEFA bisa jadi memberikan sanksi berupa denda dalam jumlah tertentu. Contoh perilaku yang memicu sanksi denda, yaitu komentar tidak pantas kepada wasit maupun pejabat pertandingan lain.

Sanksi berupa diskualifikasi dari pertandingan juga bisa dijatuhkan kepada pelatih jika melakukan kekerasan fisik terhadap wasit atau pemain. Pelatih pun dapat terkena sanksi dihentikan melatih klub sepakbola atau mengikuti aktivitas apa pun terkait sepak bola Eropa.

Dampak Sanksi Pelatih Terhadap Klub

Lantas, apakah pelanggaran dan sanksi yang diterima oleh pelatih berdampak pada klub? Jika klub tidak terlibat secara langsung dalam aksi pelanggaran, dampaknya mungkin hanya untuk pelatih. Sebaliknya, apabila klub terbukti terlibat, sanksi pengurangan poin juga bisa dijatuhkan kepada klub.

Klub pun mungkin mengalami kerugian finansial atas perilaku pelatih yang dianggap melanggar kode etik. Kerugian tersebut terjadi karena klub harus menanggung denda dari UEFA.

Terakhir, reputasi klub juga dipertaruhkan ketika pelatihnya melakukan hal kurang menyenangkan dalam pertandingan. Pasalnya, masyarakat menganggap perilaku pelatih mencerminkan citra klub saat bertanding.

Itulah pembahasan singkat tentang sanksi UEFA untuk pelatih klub sepak bola yang melanggar aturan ataupun kode etik. Dampaknya tidak hanya pada reputasi dan kerugian finansial klub, tetapi juga motivasi pemain. Banyak pemain yang pesimis atau memilih keluar dari klub usai pelatihnya melakukan pelanggaran.