Sejarah AC Milan

Sejarah AC Milan: Klub Italia Legendaris yang Jadi Penguasa Eropa

Dalam dekade terakhir, dominasi klub-klub Italia di Eropa memang memudar. Kalah dibandingkan dengan klub Liga Inggris dan Spanyol. Meski begitu, catatan sejarah memperlihatkan kalau banyak klub Liga Italia yang mempunyai pencapaian besar di masa lalu. Salah satunya adalah AC Milan. Lebih lanjut, berikut adalah sejarah AC Milan sebagai salah satu klub Italia terbaik. 

Sejarah AC Milan

Sejarah Berdirinya AC Milan

Associazione Calcio Milan atau yang lebih populer disebut sebagai Milan, merupakan salah satu klub sepak bola yang berbasis di Kota Milan, Italia. Sejarah klub Italia ini bermula dari pendiriannya pada tanggal 16 Desember 1899 oleh ekspatriat Inggris bernama Herbert Kilpin. 

Sejak awal pendiriannya, Milan terkenal dengan seragam merah hitam. Keberadaan seragam tersebut pun menjadi julukan tersendiri bagi AC Milan yang kerap dikenal sebagai rossoneri yang artinya merah dan hitam. Jejak kesuksesan Milan pun terlihat sejak awal berdirinya klub ini. 

Dalam dekade pertama berdirinya, AC Milan telah mencatatkan banyak raihan gelar. Gelar tersebut di antaranya adalah 2 gelar Medaglie del Re, 23 kali Palla Dapples, serta 5 kali juara turnamen FGNI. 

Di awal sejarah AC Milan, klub ini mempunyai kebijakan untuk lebih mengandalkan pemain lokal. Kebijakan ini kemudian menimbulkan perpecahan internal klub. Dari perpecahan tersebut, muncul nama Inter Milan pada 1908 yang merupakan sempalan dari petinggi AC Milan yang menginginkan adanya peran pemain asing dalam klub.

Perpecahan tersebut kemudian berpengaruh pada pencapaian prestasi AC Milan. Milan mengalami paceklik gelar. Baru setelah lebih dari 40 tahun, AC Milan kembali berhasil meraih trofi. Dengan mengandalkan pemain asing semacam Gunnar Nordahl, Nils Liedholm, serta Gunnar Gren, Milan berhasil memperoleh supremasi kembali. 

AC Milan pun bukan lagi menjadi klub yang identik dengan pemain lokal. Demi meraih kesuksesan dan menjaga nama besar klub, Milan memilih untuk memanfaatkan tenaga pemain asing. Bahkan, banyak di antara pemain luar Italia yang berkembang menjadi legenda di AC Milan. 

Era Keemasan AC Milan

Dalam sejarah AC Milan, nama Arrigo Sacchi menjadi pelatih yang mencatatkan pencapaian fantastis. Di bawah kepelatihan Sacchi(1980an sampai 1990an), Milan muncul sebagai klub besar yang tidak cuma menguasai Italia, tetapi juga menjadi penguasa Eropa. 

Sacchi ditunjuk oleh pelatih Milan oleh Silvio Berlusconi yang merupakan pemilik AC Milan saat itu. Saat itu, Sacchi merupakan pelatih dari klub Parma. Di tangan Sacchi, Parma berhasil mengalahkan Milan dua kali dalam dua laga di Coppa Italia. Saat itu, keputusan merekrut Sacchi banyak dipertanyakan.

Saat berada di Milan, Sacchi kerap memperoleh sebutan sebagai Mr. Nobody. Keahliannya tidak cuma dipertanyakan oleh pers Italia. Basten yang notabene pemain AC Milan, turut mempertanyakan skill Sacchi sebagai pelatih. Apalagi, setelah Milan dikalahkan oleh Fiorentina dengan skor 0-2 pada pekan kedua Serie A 1987-1988.

Namun, tudingan miring terhadap kualitas Sacchi kemudian luntur dengan sendirinya. Apalagi, pria kelahiran Fusignano itu berhasil mempersembahkan gelar Serie A di musim pertamanya. Tak cukup itu, Milan juga dibawanya menjadi raja Eropa dengan gelar European Cup 2 tahun berturut-turut (1988-89 dan 1989-90). 

Di bawah kepemimpinan Sacchi, Milan juga terkenal dengan trio Belanda yang menjadi pemain andalan, yakni Rijkaard, Gullit dan van Basten. Di era Sacchi, Milan memang begitu digdaya. Bahkan, mereka memperoleh julukan Gli Immortali atau The Immortals. 

Pada 1991, Sacchi meninggalkan Milan dan menjadi pelatih Timnas Italia. Fabio Capello ditunjuk sebagai pengganti. Di tangan Capello, Milan masih menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar. Bahkan, Capello membawa Milan mencatatkan rekor 58 pertandingan tak terkalahkan dan disebut-sebut sebagai tim dengan pertahanan terkuat sepanjang sejarah.

Di tangan Capello, muncul generasi pemain bintang baru yang menggantikan sosok trio Belanda. Mauro Tassotti, Franco Baresi, Alessandro Costacurta, dan Paolo Maldini jadi andalan di lini belakang. Sementara itu, Boban, Savicevic, serta Daniele Massaro merupakan andalan utama di lini depan AC Milan.

Perseteruan dengan Inter Milan

Sebagai dua klub yang sama-sama berbasis di Kota Milan, perseteruan AC Milan dan Inter Milan memang begitu sengit. Apalagi, kedua klub mempunyai sejarah sebagai satu klub yang sama sebelum akhirnya terjadi perpecahan. 

Pertandingan derbi antara kedua klub ini pun mendapatkan sebutan sebagai Derby Della Madonnina. Pertemuan keduanya selalu membawa banyak cerita menarik. Salah satunya adalah kisah Baresi bersaudara. 

Franco Baresi berada di kubu Milan dan merupakan salah satu pemain andalan di lini belakang. Sementara itu, Inter memiliki nama Giuseppe Baresi yang merupakan kakak dari Franco Baresi.

Itulah sejarah AC Milan yang saat ini menjadi klub Italia tersukses di Eropa. Dalam catatan sejarah, AC Milan menjadi klub Italia dengan raihan Champions League terbanyak, yakni 7 kali. Selain itu, mereka juga mencatatkan dirinya sebagai pemegang 19 gelar Scudetto Serie A.