Bundesliga

Bundesliga dan Liga Top Eropa Lain, Ada di Urutan Berapa?

Bundesliga atau Liga Jerman utama merupakan satu dari lima liga top Eropa. Klub-klub Jerman kerap tampil perkasa di panggung Eropa, seperti Bayern Munich dan Borussia Dortmund. Begitu pula dengan pemain dan pelatih, banyak nama datang dan pergi untuk mencicipi kerasnya persaingan liga Jerman.  

Jangan ragukan pula prestasi tim nasional Jerman. Skuad Jerman dikenal sebagai spesialis turnamen yang kalem di awal tetapi mengganas kemudian. Semua tak lepas dari pengalaman merumput di liga Jerman yang memberi pemain kesempatan bertumbuh dan berkembang. 

Namun, bagaimana perbandingan Bundesliga dengan liga top Eropa lain? Temukan jawaban lengkapnya di sini.

Bundesliga

Jerman di Urutan Ke-4

Melansir uefa.com, koefisien negara berdasarkan asosiasi klub sepakbola menempatkan Jerman di urutan ke-4. Berturut-turut Inggris, Spanyol, dan Italia berada di tiga besar. Posisi Jerman masih lebih baik dari Belanda dan Perancis. 

Adapun perhitungan koefisien ini merujuk pada performa perwakilan klub pada lima musim terakhir di Liga Champions dan Liga Europa. Sementara, koefisien asosiasi klub per musim dihitung menurut perolehan poin yang diberikan klub dalam musim berjalan di tiga kompetisi UEFA: Liga Champions, Liga Europa, dan Liga Konferensi. 

Dengan total poin sejumlah 71,909 per Oktober 2023, ada tujuh klub yang mewakili liga Jerman di panggung Eropa. Sementara itu, Bayern menjadi klub Bundesliga dengan koefisien klub tertinggi nomor 2 di Eropa. Bayern hanya kalah dari Manchester City, tetapi berhasil mengungguli Real Madrid, Paris Saint-Germain, dan Liverpool. 

Serba-serbi Bundesliga

Setelah mengetahui posisi klub liga Jerman dalam mengikuti kompetisi Eropa, apa saja yang membuat Bundesliga unik dan berbeda dari liga top Eropa lain? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut serba-serbi kasta tertinggi kompetisi sepakbola di Jerman.

Puncak sistem sepakbola liga Jerman

Sebagai liga sepakbola asosiasi profesional, 1. Bundesliga merupakan kompetisi utama sepakbola Jerman. Diikuti 18 tim dengan sistem promosi dan degradasi ke 2. Bundesliga, musim sepakbola berlangsung Agustus sampai Mei. Jadwal pertandingan diselenggarakan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. 

Semua klub berhak mengikuti kompetisi piala DFB-Pokal, tanpa terbatas oleh peringkat dan tradisi. Pemenang liga Jerman ini akan lanjutkan ke DFL-Supercup untuk bertanding melawan pemenang DFB-Pokal. 

Sudah bergulir sejak 1963

Dari 60 edisi Bundesliga, 56 klub telah berpartisipasi, termasuk 1. FC Heidenheim yang baru pertama merumput di musim 2023/24. Catatan gelar terbanyak tentu saja dimiliki Bayern Munich dengan 32 gelar. Sebanyak 11 gelar diraih sebelas musim berturut-turut sejak musim 2012/13 hingga 2022/23, sekaligus menjadi rekor Eropa. Selain Bayern, nama-nama seperti Borussia Dortmund, Borussia Mönchengladbach, Hamburger SV, VfB Stuttgart, dan Werder Bremen juga pernah mencicipi gelar liga. 

Langganan juara Eropa

Bundesliga melahirkan klub-klub dengan peringkat tertinggi di Benua Biru. Setidaknya 8 gelar Liga Champions, 7 gelar Liga Europa, 4 Piala Winners, 2 Piala Super, 2 Piala Dunia Antarklub FIFA, dan 3 Piala Interkontinental sudah pernah menghampiri tanah Jerman.  

Prestasi para pemain pun tak kalah mentereng. Tercatat ada 9 gelar Ballon d’Or yang pernah diraih pemain liga Jerman, 4 Sepatu Emas Eropa, 2 penghargaan Pemain Pria Terbaik FIFA, dan 3 penghargaan Pemain Terbaik Pria UEFA sekaligus Pemain Terbaik Klub UEFA Tahun Ini.

Jumlah penonton terbanyak

Data mencatat, Bundesliga menjadi liga sepakbola asosiasi dengan rata-rata kehadiran tertinggi di Eropa. Setiap pertandingan dihadiri sekitar 45.134 pasang mata. Hal ini tak lepas dari rendahnya harga tiket yang membuat penonton datang berbondong-bondong ke stadion. Adapun hak siar liga negeri asal Manuel Neuer ini ditayangkan di televisi yang mengudara lebih dari 200 negara. 

Model bisnis klub

Secara umum klub-klub liga Jerman mengalokasikan maksimal 50% dari pendapatan untuk gaji pemain. Persentase ini boleh dibilang terendah dibandingkan liga Eropa lain, tetapi mampu membuat klub lebih stabil secara finansial. Selain itu, klub juga menjalin hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sebagian telah bertumbuh menjadi perusahaan global bernama besar. 

Secara mayoritas kepemilikan klub berada di tangan anggota klub Jerman lewat aturan 50+1 dan beroperasi dengan pengontrolan finansial yang ketat. Hal ini diterapkan untuk mencegah adanya penguasaan klub oleh satu entitas tertentu. Jika keuangan klub tidak stabil, bukan tidak mungkin lisensi operasi akan dicabut. 

Situasi demikian jelas berbanding terbalik dengan top liga Eropa lain. Kebanyakan klub papan atas di liga besar Eropa berada di bawah penguasaan miliarder asing dan jor-joran mendatangkan pemain bernilai tinggi. Alhasil, tak sedikit klub yang mengalami kekacauan finansial, terlilit utang, hingga kesulitan menggaji pemain. 

Melahirkan banyak talenta muda

Sejak tahun 2000, DFB dan Bundesliga mewajibkan klub mengelola akademi mudah untuk menjaring dan mengembangkan talenta lokal. Para pemain muda ini diproyeksikan untuk merumput bersama klub hingga tim nasional. Langkah ini membuat liga Jerman dikenal sebagai liga terbaik dunia untuk mempromosikan pemain muda bermasa depan cerah. 

Menarik saat menyimak bagaimana Bundesliga terlihat lebih unggul daripada liga top Eropa dalam beberapa hal. Meski begitu, dominasi Bayern di liga Jerman membuat kompetisi terasa kurang kompetitif. Namun, bicara soal reputasi dan kualitas pemain, kompetisi sepakbola Jerman ini sudah pasti harus diperhitungkan. Setuju?