UEFA Larang Jerman Pakai Jersey Pink, Apa Alasannya?

Euro 2024 merupakan turnamen empat tahunan terbesar di benua biru. Kompetisi ini menjadi ajang sepak bola yang membawa banyak kejutan dan perdebatan di kalangan para penggemar sepak bola dunia. Salah satu kontroversi yang sempat mewarnai Euro 2024 adalah larangan UEFA terhadap tim nasional Jerman terkait pemakaian jersey pink mereka.

Lantas, apa yang menjadi alasan di balik larangan tersebut? Bagaimana dampaknya bagi tim Jerman? Simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!

Alasan Jerman Dilarang Pakai Jersey Pink

Sebelum membahas mengapa UEFA melarang Jerman memakai jersey pink, ada cerita menarik di balik warna jersey tersebut. Melansir laman The Athletic NYTIMES, jersey berwarna merah jambu dengan gradasi warna ungu ini memang berbeda dari jersey-jersey tim nasional sepak bola pada umumnya.

Warna merah jambu dan ungu merepresentasikan generasi baru penggemar sepak bola Jerman. Kedua warna tersebut juga merepresentasikan keberagaman bangsa Jerman. Hal tersebut disampaikan oleh Adidas selaku manufaktur jersey tim nasional sepak bola Jerman.

Namun saat timnas Jerman akan menghadapi Swiss pada pertandingan ketiga fase grup dalam ajang Euro 2024, pihak UEFA melarangnya. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan tetapi tidak ada hubungannya dengan kontroversi terkait makna dari warna pink itu sendiri.

UEFA pada dasarnya sudah memiliki aturan ketat terkait pemilihan warna jersey yang wajib dipatuhi oleh semua tim peserta turnamen Euro. Salah satu alasannya adalah untuk memastikan tidak ada kemiripan maupun kesamaan warna yang dapat mengakibatkan kebingungan wasit, pemain, maupun penonton.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Frankfurt Arena, Swiss bertindak sebagai tim tuan rumah. Sesuai dengan regulasi yang berlaku, tim tuan rumah memiliki hak untuk menentukan warna jersey yang akan mereka gunakan.

Tim nasional Swiss kemudian memilih jersey kandang mereka yang berwarna merah. Oleh sebab itu, tim nasional Jerman yang berperan sebagai tim tamu seharusnya mengenakan jersey tandang mereka yang berwarna merah jambu. Hanya saja, dalam laga tersebut, warna pink dianggap hampir menyerupai warna merah timnas Swiss. Oleh sebab itu, UEFA melarang penggunaannya untuk pertandingan tersebut.

Sebagai gantinya, tim nasional Jerman diwajibkan untuk mengenak jersey kedua mereka yang berwarna putih. Tujuannya semata-mata untuk menghindari potensi kebingungan di lapangan sekaligus memastikan laga berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan visual yang disebabkan oleh warna jersey yang mirip.

Implikasi dan Dampak Larangan UEFA

Larangan UEFA pada tim nasional Jerman untuk tidak menggunakan jersey warna pink membawa sejumlah implikasi dan dampak bagi timnas Jerman. Secara langsung, perubahan warna jersey saat bertanding melawan Swiss tentu saja tidak memengaruhi performa tim di lapangan. Namun larangan penggunaan jersey pink yang pernah menimbulkan kontroversi di antara kubu sayap kanan di Jerman ini membawa sejumlah dampak.

Pertama, dari segi psikologis, jersey pink telah dianggap sebagai simbol semangat dan identitas baru bagi tim nasional Jerman di turnamen Euro 2024. Jersey berwarna nyentrik ini sangat populer di kalangan penggemar, bahkan memecahkan rekor sebagai jersey tandang paling cepat terjual dalam sepanjang sejarah tim nasional Jerman.

Saat jersey tersebut tidak bisa digunakan dalam laga tandang, bisa saja ada pengaruh pada semangat dan motivasi para pemain yang sudah terbiasa dengan jersey tersebut selama turnamen. Kendati demikian, kesebelasan Jerman mampu bermain imbang saat menghadapi Swiss di fase grup.

Kedua, dari segi pemasaran dan komersial, larangan ini mungkin saja bisa berdampak terhadap penjualan merchandise. Jersey pink timnas Jerman telah menjadi salah satu barang yang sangat diminati selama perhelatan Euro 2024. Sementara itu, larangan penggunaannya dalam pertandingan penting bisa saja menurunkan minat penggemar untuk membelinya.

Meskipun demikian, pihak DFB (Federasi Sepak Bola Jerman) telah menyatakan kebanggaan mereka atas pencapaian penjualan jersey pink ini. Mereka juga tetap meyakini bahwa jersey tersebut merupakan gambaran jati diri baru dari tim nasional Jerman yang kini lebih modern dan inklusif.

Ketiga, dari sudut pandang strategi dan taktik bermain, penggunaan jersey yang berbeda mungkin tidak berdampak besar. Namun tidak menutup kemungkinan ada beberapa pemain yang merasa lebih nyaman dengan warna jersey tertentu. Kenyamanan ini secara tidak langsung bisa berpengaruh pada performa individu pemain di rumput hijau meskipun efeknya mungkin sangat kecil.

Jadi, keputusan UEFA untuk melarang penggunaan jersey pink oleh tim nasional Jerman saat menghadapi Swiss pada Euro 2024 bukanlah tanpa alasan. Alasannya juga tidak berkaitan dengan kontroversi yang terjadi di Jerman. Melainkan hal tersebut diberlakukan untuk menghindari kebingungan visual selama pertandingan berlangsung. Sebab, timnas Swiss pada saat itu menggunakan jersey merah yang warnanya hampir bertabrakan dengan jersey pink Jerman.