UEFA Nations League

UEFA Nations League, Liga untuk Timnas Senior Eropa

Meskipun merupakan region dengan klub-klub paling sukses di dunia, hingga 2017 hanya ada dua kompetisi di level tim nasional senior untuk negara-negara anggota UEFA. Kedua kompetisi itu adalah UEFA European Championship (EURO) dan Kualifikasi Piala Dunia. untuk mengisi kekosongan ini, UEFA meluncurkan UEFA Nations League.

UEFA Nations League

Pendirian

Ide untuk mengadakan liga di level tim nasional senior di bawah naungan UEFA sebenarnya pertama kali dikemukakan pada 2011. Saat itu pihak UEFA sedang mencari cara untuk mengadakan turnamen di level timnas di luar kompetisi yang sudah ada seperti Piala Eropa atau kualifikasi Piala Dunia.

Alasan utama yang mendasari pencetusan gagasan ini adalah untuk mengurangi jumlah pertandingan persahabatan yang dianggap tidak memberikan dampak apa pun untuk kemajuan dan perkembangan tim nasional. Setelah masa konsultasi dan pengembangan selama kurang lebih tiga tahun, pada 2014 UEFA mengumumkan UEFA Nations League sebagai implementasi dari gagasan ini.

Selain untuk menggantikan jadwal pertandingan persahabatan, Nations League juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan level kompetitif tim-tim nasional Eropa, terutama untuk timnas yang dianggap kurang produktif. Kompetisi ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan timnas level bawah sekaligus memberikan pengalaman bagi asosiasi domestik untuk menggelar kompetisi internasional.

Meskipun diluncurkan secara resmi pada 2014, gelaran Nations League pertama kali dilangsungkan empat tahun kemudian pada musim 2018/2019, tepatnya pada bulan September 2018.

Para Peserta Pertama

Sebagai kompetisi tingkat regional, semua tim nasional dari negara-negara di bawah naungan UEFA akan secara otomatis menjadi peserta UEFA Nations League. Sejak diselenggarakan pertama kali pada 2018, 54 negara di bawah naungan UEFA bertanding di kompetisi ini.

Sistem Pertandingan

Karena jumlah peserta yang mencakup keseluruhan negara anggota UEFA, UEFA Nations League menerapkan sistem atau format pertandingannya sendiri. Secara umum, kompetisi dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase grup dan putaran final. Di fase grup inilah perbedaan formatnya akan sangat terlihat.

 Tim-tim nasional yang berpartisipasi akan dibagi ke dalam empat divisi yang disebut “League” sesuai dengan ranking koefisien UEFA masing-masing. Sejak musim 2020/21, pembagian divisinya adalah League A, League B, dan League C masing-masing akan diisi oleh 16 tim, sedangkan League D akan diisi oleh 7 tim.

Tim-tim di dalam setiap divisi dibagi lagi ke dalam grup. League A, League B, dan League C masing-masing terbagi ke dalam 4 grup, sedangkan League 4 dibagi ke dalam 2 grup. Pembagian ini dianggap paling efektif baik secara pengembangan tim maupun secara finansial.

Di fase grup, UEFA menerapkan format round-robin dengan sistem poin. Setiap tim akan melakukan laga kandang-tandang dengan tim lain di grup yang sama. Kemenangan ditentukan berdasarkan akumulasi gol dari dua leg yang dilakukan. Juara grup sendiri ditentukan dari akumulasi poin yang dikumpulkan tim selama fase grup dilaksanakan. 

Tim yang menempati klasemen atas grup masing-masing di League B, C, dan D secara otomatis mengisi slot divisi di atasnya pada musim selanjutnya. Sementara itu, tim yang menempati posisi grup paling bawah di League A dan B akan ‘turun kasta’ ke League di bawahnya—dari A ke B dan B ke C.

Dua tim yang degradasi dari League C ke D ditentukan berdasarkan hasil play-out dari empat tim yang menempati posisi terbawah di grup masing-masing. Drawing ditentukan berdasarkan ranking keempat tim selama musim Nations League.  Tim dengan posisi paling tinggi akan melawan posisi paling bawah, dan posisi kedua akan melawan posisi ketiga. Dua tim yang kalah di sesi play-out akan degradasi ke League D.

Putaran final hanya terdiri dari babak semifinal dan final. Hanya para juara grup League A yang berhak mengisi slot putaran final. Pada fase ini, UEFA menerapkan sistem gugur dan pertandingan hanya terdiri dari satu leg.

Negara yang Pernah Juara UEFA Nations League

Sejak diadakan pertama kali pada 2018, liga antarbangsa Eropa ini sudah tiga kali digelar, tepatnya pada musim 2018/2019, 2020/2021, dan 2022/2023. Sepanjang kompetisi ini digelar, belum pernah ada satu negara pun yang berhasil menjadi juara berturut-turut.

Musim perdana Nations League dimenangkan oleh Portugal. Gol semata wayang Portugal kontra Belanda dicetak oleh pemain sayap Gonçalo Guedes di menit ke-60. Belanda harus mengakui kekalahan setelah gagal menyamai kedudukan hingga peluit panjang ditiup.

Pada musim kedua 2020/2021, gelar juara diraih oleh Perancis setelah membekuk Spanyol di laga pamungkas. Kedua tim bermain imbang hingga pada menit ke-64 Spanyol mencetak poin pertama lewat sepakan Mikel Oyarzabal. Perancis berhasil membalikkan keadaan lewat dua gol dari Benzema dan Mbappe, masing-masing pada menit ke-66 dan ke-80.

Alhasil, Spanyol harus bersabar hingga musim 2022/2023 untuk mencicipi gelar juara Nations League menyusul Portugal dan Perancis.

UEFA Nations League 2023

Gelaran ketiga dari liga antarnegara Eropa baru saja selesai dilaksanakan. Dua juara sebelumnya gagal lolos ke semifinal. Langkah Perancis terhenti setelah berakhir menempati posisi ketiga di Grup A1 dengan hanya menorehkan satu kali kemenangan atas Austria. Sementara itu, Portugal hanya berhasil menjadi runner-up grup A2 dengan selisih satu poin dari juara grup Spanyol.

Juara grup A1, Kroasia berhasil mengamankan tempat di final setelah mengalahkan juara Grup A4 Belanda dengan skor 4-2. Pertandingan semifinal kedua berakhir dengan kemenangan 4-1 Spanyol atas Italia. Belanda kemudian harus kembali merasakan kekalahan pada perebutan juara ketiga atas Italia dengan skor akhir 3-2.

Partai final yang digelar pada Minggu, 18 Juni 2023 mengukuhkan Spanyol sebagai negara ketiga yang menorehkan namanya sebagai juara UEFA Nations League. Kroasia berhasil dikalahkan oleh Spanyol melalui drama adu pinalti setelah kedua tim gagal menghasilkan gol baik di 90 menit waktu normal maupun di 30 menit babak tambahan.

Tim League A yang akan degradasi ke League B di musim 24/25 adalah Austria, Czechia, Inggris, dan Wales. Slot yang ditinggalkan akan diisi oleh Skotlandia, Israel, Bosnia dan Herzegovina, dan Serbia setelah menjuarai grup masing-masing di League B.

Sementara itu, Armenia, Rumania, dan Swedia akan terdegradasi ke League C bersama dengan Rusia yang dilarang bertanding di event internasional akibat menginvasi Ukraina. Keempat slot kosong di League B ini akan diisi oleh Turki, Yunani, Kazakhstan, dan Georgia yang menjuarai grup masing-masing di League C.

Dua tim League D yang akan berlaga di League C pada musim 24/25 adalah Latvia dan Estonia. Lithuania, Cyprus, Belarus, dan Gibraltar terpaksa harus bermain di laga play-outs untuk menentukan dua tim yang akan degradasi ke League D. Play-out degradasi akan digelar pada bulan Maret 2024.